Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tampaknya tidak ada orang yang tidak ingin bertemu Warren Buffett.
Lihat saja. Setiap tahun, investor berduyun-duyun datang ke pertemuan tahunan Berkshire Hathaway, perusahaan induk milik sang investor miliarder, untuk melihat sekilas tentang Buffett dan mungkin mengajukan pertanyaan kepadanya.
Bahkan, lelang amal tahunan untuk makan siang dengan Buffett sekarang secara teratur ditawarkan dengan nilai jutaan dollar. Pemenang tahun 2019, membayar hampir US$ 4,6 juta.
Namun, miliarder kenamaan Bill Gates mengatakan, dirinya bahkan tidak yakin ingin bertemu Buffett sama sekali sebelum dua pengusaha ikonik itu akhirnya bertemu di awal 1990-an. Melansir CNBC, dalam sebuah wawancara di konferensi The New York Times beberapa waktu lalu, pendiri Microsoft menjelaskan mengapa ia awalnya enggan bertemu dengan Buffett.
Baca Juga: 9 aturan yang membantu Warren Buffett menghasilkan return 1.826.163% dalam 50 tahun
“Saya bahkan tidak ingin bertemu Warren karena saya berpikir, 'Hei orang ini membeli dan menjual barang-barang, jadi dia menemukan ketidaksempurnaan dalam hal market, itu bukan nilai tambah bagi masyarakat, itu adalah permainan zero-sum yang hampir parasit. 'Itulah pandangan saya sebelum saya bertemu dengannya ... dia tidak akan memberi tahu saya tentang menciptakan sesuatu," kata Gates pada konferensi itu.
Gates hanya merasa bahwa dia dan Buffett terlalu berbeda dalam dunia bisnis sehingga tidak ada nilai jika mereka bertemu dalam dan berbagi wawasan. Buffett adalah seorang investor yang ingin menciptakan nilai bagi dirinya dan para pemegang sahamnya, sementara Gates, lebih fokus pada pembangunan perangkat lunak yang akan mengubah cara orang dan bisnis menggunakan komputer dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Baca Juga: 9 aturan Warren Buffett: Investasi di perusahaan yang memiliki sejarah panjang (2)
Terlepas dari keengganannya, Gates akhirnya bertemu Buffett ketika orang tua miliarder teknologi itu mengundang Buffett untuk makan malam selama kunjungan ke negara bagian Washington pada Juli 1991. Seperti yang dikatakan Gates di masa lalu, ia benar-benar mencoba untuk menghindar dari acara makan malam dan memberi tahu ibunya, "Bu, aku sibuk!"
Namun, Gates akhirnya setuju untuk menghabiskan tidak lebih dari beberapa jam untuk makan malam bersama Buffett sebelum kembali bekerja. Tapi begitu kedua pria itu bertemu, Gates mengatakan: "Buffett membuat saya takjub dengan mengajukan pertanyaan yang luar biasa bagus dan tidak pernah ditanyakan siapa pun," tulis Gates dalam postingan blog 2016 yang merefleksikan persahabatannya yang telah berlangsung selama beberapa dekade dengan sang investor.
Baca Juga: 9 aturan yang bikin Warren Buffett cetak return hingga jutaan persen (3-habis)
Percakapan makan malam mereka cukup meyakinkan Gates bahwa Buffett memiliki banyak hal untuk ditawarkan. "Saya menyadari semua yang dia lakukan didasarkan pada kerangka dunia di mana dia melakukan penilaian -menilai pasar, menilai orang, menilai cara kerja sesuatu- dengan cara yang sangat mendalam," kata Gates.
Dia menambahkan, "Saya menyadari bahwa meskipun kami berasal dari tempat yang berbeda, kami berdua mencoba untuk meniru dunia dan apa yang terjadi."Baca Juga: Kata Bill Gates, ini penyebab sistem operasi Windows kalah dari Android
Gates juga menulis, Buffett tidak tampil sebagai investor besar selama percakapan makan malam yang berlangsung selama berjam-jam. "Dia memiliki cara sederhana untuk berbicara tentang apa yang dia lakukan. Dia lucu, tetapi yang paling mengesankan saya adalah betapa jelasnya dia berpikir tentang dunia. ”
Pertemuan itu memicu apa yang sekarang telah menjadi persahabatan hampir tiga dekade antara kedua miliarder. Asal tahu saja, menurut Bloomberg, Gates adalah orang terkaya kedua di dunia, dengan kekayaan bersih US$ 109 miliar. Adapun nilai kekayaan bersih Buffett US$ 87,8 miliar dan berada di peringkat keempat di dunia.
Baca Juga: Tips sukses dari Miliarder Ray Dalio pendiri hedge fund terbesar di dunia
Selain persahabatan mereka, Gates dan Buffett bergabung pada 2010 untuk mengumumkan kampanye The Giving Pledge, di mana pasangan ini merekrut lebih dari 200 orang kaya di seluruh dunia untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk tujuan filantropi.
