kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.409.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.435   -30,00   -0,19%
  • IDX 7.798   37,20   0,48%
  • KOMPAS100 1.185   9,64   0,82%
  • LQ45 958   6,85   0,72%
  • ISSI 226   2,67   1,19%
  • IDX30 488   3,53   0,73%
  • IDXHIDIV20 589   4,06   0,69%
  • IDX80 134   1,16   0,87%
  • IDXV30 140   2,67   1,94%
  • IDXQ30 163   1,24   0,77%

Biografi: Ratu Elizabeth Menganggap Donald Trump Sangat Tidak Sopan


Selasa, 20 Agustus 2024 / 21:16 WIB
Biografi: Ratu Elizabeth Menganggap Donald Trump Sangat Tidak Sopan
ILUSTRASI. Ratu Elizabeth II Menganggap Donald Trump Sangat Tidak Sopan, dalam Biografi. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Telegraph | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam dunia diplomasi internasional, hubungan antara pemimpin negara sering kali menjadi topik yang menarik perhatian.

Salah satu hubungan yang banyak dibicarakan adalah antara Ratu Elizabeth II dan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Dalam biografi terbaru tentang mendiang Ratu, terungkap bahwa beliau merasa Trump "sangat tidak sopan" selama kunjungannya ke Inggris. 

Pandangan Ratu Elizabeth II terhadap Donald Trump

Dalam biografi Voyage Around the Queen yang ditulis oleh Craig Brown dan saat ini sedang dimuat secara berseri di Daily Mail, Ratu Elizabeth II digambarkan sangat tidak menyukai perilaku Donald Trump selama kunjungannya.

Salah satu keluhan utama Ratu adalah kebiasaan Trump yang terus-menerus melihat dari balik bahunya, seolah-olah sedang mencari orang lain yang lebih menarik untuk diajak berbicara.

Ratu Elizabeth II, yang dikenal karena kemampuannya menjaga etiket dalam berbagai situasi, tampaknya merasa bahwa perilaku Trump ini sangat tidak menghormati norma-norma yang dipegang teguh dalam pertemuan kenegaraan.

Selain itu, Ratu juga menyatakan pendapatnya tentang hubungan pernikahan Trump dengan Melania. Beliau berspekulasi bahwa Trump mungkin memiliki "semacam kesepakatan" dengan istrinya, yang memungkinkan mereka tetap menikah meskipun ada tanda-tanda ketidakcocokan yang terlihat jelas di hadapan publik.

Pandangan ini menunjukkan bagaimana Ratu, meskipun terkenal dengan sikap bijaksananya, tidak ragu untuk mengungkapkan pemikirannya secara pribadi mengenai hal-hal yang menurutnya tidak wajar.

Baca Juga: Trump Memposting Berita Palsu Soal Dukungan dari Taylor Swift di Pemilu Presiden AS

Selama masa pemerintahannya, Ratu Elizabeth II bertemu dengan banyak pemimpin dunia yang kontroversial. Craig Brown dalam bukunya menyebut beberapa nama besar seperti Bashar al-Assad, Robert Mugabe, Idi Amin, Kaisar Hirohito, dan Vladimir Putin, selain Donald Trump.

Meskipun Ratu mungkin tidak selalu menikmati kebersamaan dengan para pemimpin ini, tugasnya sebagai kepala negara menuntutnya untuk tetap profesional dan sopan dalam setiap kesempatan.

Namun, interaksi dengan Trump tampaknya meninggalkan kesan yang berbeda bagi Ratu. Beberapa minggu setelah kunjungan Trump, Ratu berbagi perasaannya kepada seorang tamu makan siang, menyebut Trump "sangat tidak sopan."

Keluhan ini tidak hanya mencerminkan ketidaknyamanan Ratu, tetapi juga menunjukkan bahwa bahkan seorang Ratu yang telah berpengalaman dalam menghadapi berbagai macam pemimpin dunia bisa merasa terganggu oleh perilaku yang dianggapnya tidak pantas.

Reaksi dari Istana Buckingham dan Donald Trump

Sampai saat ini, Istana Buckingham belum memberikan komentar resmi mengenai klaim yang ada dalam biografi tersebut. Hal ini sesuai dengan kebiasaan istana yang jarang memberikan tanggapan atas spekulasi yang beredar di media.

Di sisi lain, Donald Trump sebelumnya pernah mengungkapkan kekagumannya terhadap Ratu Elizabeth II. Dalam berbagai kesempatan, ia menyebut bahwa pertemuan dengan Ratu adalah salah satu pencapaian terbesar dalam hidupnya.

Mantan Penasihat Gedung Putih, Fiona Hill, dalam bukunya menyatakan bahwa Trump memandang pertemuan dengan Ratu Inggris sebagai tanda bahwa ia telah mencapai puncak kesuksesan dalam karirnya sebagai presiden.

Baca Juga: Trump Tertarik Memasukkan Elon Musk ke Kabinetnya Jika Menang Pemilu Presiden AS

Kunjungan Trump ke Inggris

Pertemuan pertama antara Trump dan Ratu terjadi pada tahun 2018, tahun pertama penuh masa kepresidenannya. Namun, kunjungan tersebut tidak diberikan status kunjungan kenegaraan karena adanya penolakan luas dari masyarakat Inggris.

Momen ini juga diwarnai oleh protes besar-besaran yang diorganisir oleh warga Inggris, termasuk peluncuran 'balon udara bayi' raksasa yang menggambarkan Trump sebagai bayi yang sedang menangis.

Pada tahun berikutnya, Trump diberikan kehormatan untuk melakukan kunjungan kenegaraan penuh, yang mencakup jamuan makan malam resmi di Istana Buckingham. Kunjungan ini dihadiri oleh Trump, Melania, serta keempat anaknya dan pasangan mereka. Acara ini menjadi salah satu momen penting dalam hubungan antara kedua negara selama masa jabatan Trump.

Penghormatan Trump setelah Wafatnya Ratu

Setelah wafatnya Ratu Elizabeth II pada tahun 2022, Donald Trump menyampaikan penghormatan yang mendalam melalui sebuah pernyataan publik. Ia menyebut bahwa dirinya dan Melania tidak akan pernah melupakan "persahabatan yang murah hati, kebijaksanaan yang luar biasa, dan selera humor yang luar biasa" dari Ratu.

Trump juga menggambarkan Ratu sebagai "wanita yang agung dan cantik" yang tidak ada duanya, serta menyatakan bahwa pikiran dan doanya akan selalu bersama rakyat Inggris saat mereka menghormati kehidupan Ratu yang penuh makna dan pelayanan yang luar biasa.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024) Mudah Menagih Hutang

[X]
×