kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BioNTech yakin vaksin Covid-19 buatannya mampu menangkal jenis mutasi baru


Selasa, 22 Desember 2020 / 09:58 WIB
BioNTech yakin vaksin Covid-19 buatannya mampu menangkal jenis mutasi baru
ILUSTRASI. BioNTech bersama dengan Pfizer berhasil menciptakan salah satu vaksin Covid-19 yang kini telah didistribusikan ke banyak negara.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Perusahaan farmasi asal Jerman, BioNTech, menyatakan bahwa vaksin Covid-19 buatannya mampu menangkal jenis virus corona baru yang telah bermutasi di Inggris.

CEO BioNTech, Ugur Sahin, pada hari Senin (21/12), mengatakan bahwa ia percaya diri bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan bersama oleh perusahaannya akan efektif melawan varian virus korona yang saat ini ramai diperbincangkan.

Nama BioNTech sendiri tahun ini cukup sering diperbincangkan karena berhasil menciptakan vaksin Covid-19 bersama mitranya, Pfizer. Vaksin buatan dua perusahaan ini bahkan jadi vaksin pertama yang diberikan kepada warga di luar uji coba.

Dikutip dari Reuters, saat ini BioNTech akan menyelidiki mutasi tersebut dalam beberapa hari mendatang. Sahin meyakinkan bahwa semua prosesnya akan dilakukan dengan hati-hati.

Baca Juga: Pusat penelitian Rusia klaim mampu ciptakan vaksin Covid-19 yang bermutasi

Pernyataan CEO BioNTech ini dianggap memberikan angin segar terkait upaya pencegahan di masa depan. WHO juga telah memperingatkan kasus seperti ini dengan menyebut bahwa mutasi merupakan hal yang normal dari evolusi virus.

Saat ini sudah banyak negara di dunia yang mulai menutup pintu masuknya untuk Inggris karena khawatir jenis virus corona yang telah bermutasi bisa menyebar ke negara mereka.

Akibat penutupan akses ini, Inggris diprediksi akan mengalami kekacauan perjalanan dan meningkatkan prospek kekurangan makanan.

Mutasi virus corona di Inggris belum terbukti lebih mematikan

Melansir Reuters, pejabat WHO memberikan pandangan positif pada penemuan strain baru yang mendorong banyak negara yang khawatir untuk memberlakukan pembatasan perjalanan di Inggris dan Afrika Selatan, dengan mengatakan alat baru untuk melacak virus berfungsi.

Mengutip data dari Inggris, pejabat WHO mengatakan mereka tidak memiliki bukti bahwa varian itu membuat orang lebih sakit atau lebih mematikan daripada jenis Covid-19 yang ada, meskipun tampaknya menyebar lebih mudah.

Baca Juga: Benarkah virus corona baru hasil mutasi lebih berbahaya? Ini kata WHO




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×