Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Investor Bitcoin bertaruh jika mata uang virtual bisa lebih dari lima kali lipat hingga mencapai US$ 100.000 dalam setahun. Ini adalah taruhan yang menarik perhatian dari para skeptis yang percaya bahwa cryptocurrency yang mudah menguap adalah aset spekulatif dan bukan penyimpan nilai seperti emas.
Sejak Januari, bitcoin telah naik 160%, didukung oleh permintaan institusional yang kuat serta kelangkaan karena perusahaan pembayaran seperti Square dan Paypal membelinya atas nama pelanggan.
Bitcoin sedang melihat puncaknya sepanjang masa di bawah US$ 20.000 yang dicapai pada bulan Desember 2017. Ini memulai debutnya pada tahun 2011 di nol dan terakhir diperdagangkan pada US$ 18.415.
Meningkat dari US$ 18.000 menjadi US$ 100.000 dalam satu tahun bukanlah hal yang sulit, kata Brian Estes, kepala investasi di hedge fund Off the Chain Capital. “Saya telah melihat bitcoin naik 10X, 20X, 30X dalam setahun. Jadi, naik 5X bukanlah masalah besar,” terangnya.
Baca Juga: Aset Berisiko Diminati, Harga Bitcoin Kian Mendekati Rekor Harga Tertinggi
Estes memperkirakan bitcoin dapat mencapai antara US$ 100.000-US$ 288.000 pada akhir 2021, berdasarkan model yang menggunakan rasio stok-ke-aliran yang mengukur kelangkaan komoditas seperti emas. Model itu, katanya, memiliki korelasi 94% dengan harga bitcoin.
Analis teknis Citi, Tom Fitzpatrick mengatakan dalam sebuah catatan minggu lalu bahwa bitcoin dapat naik hingga US$ 318.000 pada akhir tahun depan, mengutip pasokan yang terbatas, kemudahan pergerakan lintas batas, dan kepemilikan yang tidak jelas.