Sumber: CoinDesk | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin mengalami penurunan menjadi di kisaran US$89.000 pada perdagangan Selasa pagi waktu Eropa, di tengah kekhawatiran terhadap pelemahan saham teknologi dan penguatan yen Jepang yang memicu sentimen penghindaran risiko serupa dengan yang terjadi pada Agustus tahun lalu.
Data dari CoinDesk menunjukkan bahwa Bitcoin mencapai level terendah US$88.500, titik yang terakhir kali terlihat pada pertengahan November.
Sementara itu, kontrak berjangka Nasdaq turun 0,3%, mengindikasikan potensi perpanjangan tren negatif setelah mengalami penurunan selama tiga hari berturut-turut. Indeks teknologi ini telah merosot lebih dari 4% sejak 18 Februari, memberikan tekanan tambahan terhadap aset berisiko seperti mata uang kripto.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Jika Bitcoin Jatuh, Saya akan Serok Sebanyak Mungkin!
Penguatan Yen Jepang dan Dampaknya
Yen Jepang (JPY), yang sering dianggap sebagai aset safe haven, diperdagangkan pada level 149,38 per dolar AS dan berpotensi menembus level tertinggi dalam tiga bulan di 148,84 yang dicapai pada Senin lalu. Mata uang ini telah menguat hampir 6% dalam enam minggu terakhir, didorong oleh ekspektasi bahwa Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga.
Spekulasi mengenai kebijakan moneter BOJ dan penguatan yen kembali mengingatkan pasar pada Juli tahun lalu, ketika lonjakan yen yang dipicu oleh kenaikan suku bunga BOJ menyebabkan gelombang penghindaran risiko secara luas. Pada saat itu, Bitcoin anjlok dari sekitar US$65.000 ke US$50.000 hanya dalam hitungan hari.
Baca Juga: Mimpi Bitcoin Tembus US$200.000? Trader Legendaris Ini Sebut Hampir Mustahil!
Dampak Potensial terhadap Pasar Kripto
Situasi saat ini menandakan bahwa tekanan terhadap Bitcoin dan aset berisiko lainnya dapat berlanjut jika tren pelemahan saham teknologi dan penguatan yen terus berlanjut. Investor akan terus memantau pergerakan kebijakan moneter dari bank sentral utama, termasuk BOJ dan The Federal Reserve, guna mengantisipasi potensi pergerakan pasar yang lebih luas.
Mengingat dinamika pasar saat ini, para pelaku pasar kripto disarankan untuk memperhatikan perkembangan lebih lanjut dalam kebijakan moneter global dan tren makroekonomi yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap aset digital.