Sumber: CNBC,Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Bank of Japan memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya. Kebijakan ini tetap dilakukan kendati BOJ menunda target pencapaian inflasi sebesar 2% untuk keenam kalinya.
Selain itu, BOJ juga tetap mempertahankan program pengawasan kurva yield dan pembelian aset. Keputusan ini sesuai dengan prediksi 43 ekonom yang disurvei Bloomberg.
Kini, BOJ menargetkan akan mencapai target inflasi 2% pada tahun fiskal yang dimulai April 2019, setahun lebih lama dari proyeksi sebelumnya. Di sisi lain, bank sentral Negeri Sakura ini juga menurunkan estimasi harga untuk tahun fiskal saat ini dan tahun depan.
Perubahan kebijakan ini menunjukkan lambatnya kemajuan BOJ dalam mencapai targetnya saat bank-bank sentral utama berupaya melakukan normalisasi kebijakan moneternya setelah penggelontoran stimulus selama beberapa tahun.
"BOJ sudah memundurkan target pencapaian inflasi sebanyak beberapa kali. Sekarang, sudah lewat empat tahun, dan belum ada tanda-tanda tingkat inflasi mengalami kenaikan," jelas Masaaki Kanno, chief economist Sony Financial Holdings Inc di Tokyo dan mantan petinggi BOJ kepada Bloomberg TV.
Kanno mengingatkan bahwa bank sentral memiliki risiko kekeringan obligasi pemerintah di market sebelum target inflasi tercapai.
Prediksi tahun fiskal terkini dari BOJ, antara lain:
- Inflasi inti 2017 1,1%, turun dari prediksi sebelumnya 1,4%
- Inflasi inti 2018 1,5%, turun dari prediksi sebelumnya 1,7%
- Inflasi inti 2019 1,8%, turun dari prediksi sebelumnya 1,9%
- PDB kotor 2017 1, 8%, naik dari prediksi sebelumnya 1,6%
- PDB kotor 2018 1,4%, naik dari prediksi sebelumnya 1,3%
- PDB kotor 2019 0,7%, tak berubah dari prediksi sebelumnya