kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bos besar JPMorgan Jamie Dimon terkena kanker


Rabu, 02 Juli 2014 / 11:40 WIB
Bos besar JPMorgan Jamie Dimon terkena kanker
ILUSTRASI. Dana KJP Plus Tahap 2 Tahun 2022 Cair Februari 2023, Ini Besaran yang Diterima. Tribunnew/Jeprima


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

NEW YORK. Jamie Dimon, Chief Executive Officer (CEO) JPMorgan Chase & Co terdiagnosa kanker tenggorokan. Namun, dia berencana tetap aktif terlibat dalam manajemen salah satu bank investasi terbesar dunia ini.

Dalam memonya pada karyawan dan pemegang saham kemarin (1/7), Dimon yang kini berusia 58 tahun mengatakan, dia mengidap kanker stadium awal, berkisar di pusat kanker, dan berdekatan dengan kelenjar getah bening di sisi kanan leher.

Dimon yang tidak mengatakan stadium kankernya, akan menjalani pengobatan radiasi dan kemoterapi dalam delapan pekan. "Saya merasa baik saat ini dan akan memberi tahu jika ada perubahan situasi kesehatan. Saat ini, tidak ada bukti kanker menyebar ke seluruh tubuh," kata dia dalam memo tersebut.

Kanker tersebut ditemukan sekitar dua pekan lalu, ketika Dimon merasa tidak enak badan, menurut seorang sumber. "Dimon mendapat banyak support lewat telepon, email dari berbagai pihak," kata seorang eksekutif di bank ini. Untuk menjalani pengobatan, Dimon akan memangkas berbagai jadwal perjalanannya.

Penyakit kanker Dimon menjadi perhatian pemegang saham JPMorgan juga. Sejauh ini, pasar puas dengan kinerja Dimon yang menakhodai JPMorgan selama delapan tahun terakhir.

Memang, ada masa surut bagi bank ini. Seperti di tahun 2012 ketika bank tertimpa rugi US$ 6,2 miliar dari taruhan derivatif salah satu timnya yang menggunakan nama trading "London Whale". Tahun lalu, JPMorgan juga sepakat membayar sanksi US$ 13 miliar pada pemerintah AS setelah dinyatakan terbukti menjual aset jelek pada investor yang berujung pada krisis ekonomi tahun 2008.

Namun, pemegang saham menyukai cara kerja Dimon membesarkan dan membereskan urusan reputasi bank ini. "Salah satu alasan saya menjadi pemegang saham adalah Jamie Dimon, mungkin itu salah satu alasan terbesar saat ini," kata Michael Holland, pendiri Holland & Co, manajer investasi yang mengelola dana US$ 4 miliar saat ini.

Matt McCormick, manajer portofolio Bahl & Gaynor Investment Counsel juga menilai, valuasi JPMorgan selama ini terdongkrak oleh keberadaan Dimon. "Investor kemungkinan menambah premi 5% atas kepemimpinan dia," kata dia. Kanker yang diderita Dimon diyakini akan mempercepat penggantian posisi manajemen di JPMorgan lebih cepat dibanding perkiraan.

Salah satu sumber di JPMorgan mengatakan, bank ini memang sedang mencari suksesor alias pengganti Dimon. Ada beberapa eksekutif potensial, di antaranya Chief of corporate and Investment Bank Daniel Pinto dan Chief Operating Officer Matthew Zames.

Calon potensial lainnya adalah Gordon Smith, CEO Consumer Bank, di mana unit ini menyumbang setengah pendapatan perusahaan, dan juga Mary Erdoes yang merupakan CEO Asset Management.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×