Reporter: Dyah Megasari |
NEW YORK. Tahun lalu, Apple banyak ditinggalkan eksekutifnya. Mulai dari Kepala OS X, Kepala iAd, Global Security Chief hingga yang terbaru VP Hardware, Engineering iPhone dan iPod, David Tupman.
Berdasarkan sumber yang dikutip 9to5Mac, Tupman ternyata telah meninggalkan Apple pada akhir tahun lalu. Dengan keluarnya Tupman akan memukul bisnis Apple terutama dalam mengurusi perangkat iPhone dan iPod.
Pasalnya, kedua perangkat andalan Apple tersebut telah menghasilkan pundi-pundi bagi perusahaan sebesar US$ 46 miliar selama musim liburan lalu.
Tupman telah menduduki jabatan itu selama lebih dari 10 tahun. Dengan masa jabatannya tersebut membuat Tupman menjadi komponen penting dari tim kepemimpinan Apple hingga saat ini.
Tupman sejak kecil dibesarkan di Inggris dan merupakan lulusan dari Universitas Salford Inggris. Di sana, dia mengambil gelar sarjana rekayasa elektronik. Selepas itu, dia bekerja sebagai insinyur di Schlumberger, sebuah perusahaan eksplorasi ladang minyak selama tujuh tahun.
Kemudian dia menghabiskan sekitar enam tahun di Psion, hingga meraih posisi top manager di divisi perangkat keras perusahaan itu. Pada saat itu, pekerja bagian teknik Apple, Tony Fadell sedang berkonsentrasi penuh untuk membuat iPod, iPod Touch hingga iPad.
Seminggu sebelum pengenalan iPod generasi pertama, Apple merekrut Tupman hingga posisinya saat ini menjadi Vice President of iPod Engineering.
Tupman memiliki peran besar dalam setiap perilisan iPod. Hingga suatu saat, dia juga harus mengurusi iPhone. Lantas, jabatannya meningkat dan bertanggung jawab terhadap pengembangan dua perangkat, menjadi Vice President Engineering of iPhone dan iPod.
Dalam kepemimpinan Tupman, dirinya sudah mematenkan sekitar 60 teknologi Apple seperti manajemen daya baterai, menghilangkan suara bising di perangkat earphone, adapter iPhone yang lebih kecil hingga aksesori yang memudahkan interaksi antar perangkat mobile Apple.
Hingga saat ini, Apple belum memiliki pengganti Tupman. Tapi sumber internal Apple mengatakan bahwa perusahaan juga telah mencari penggantinya, termasuk dari lingkungan internal perusahaan. (Didik Purwanto | Reza Wahyudi/Kompas.com)