Sumber: Bloomberg |
ATLANTA. Warren Buffett yang menguasai porsi terbesar saham Coca Cola Co. tahu benar bagaimana caranya mencuri panggung. Ia memikat perhatian mereka yang hadir dalam rapat umum pemegang saham kemarin (24/4).
Di panggung itu, CEO Coca Cola Muhtar Kent mewawancarai sang investor gaek. Buffett dengan segera memakai kata-katanya untuk membantu meyakinkan para investor produsen minuman bersoda tersebut.
Penampilan Buffett ini mengejutkan para penonton. Mereka pun langsung berdiri bertepuk tangan saat Buffett memberi saran Kent agar selalu berada di depan para kompetitornya.
"Saya suka mempelajari kegagalan. Kita ingin melihat apa yang menyebabkan bisnis berjalan buruk. Hal terbesar yang membunuh bisnis adalah kepuasan. Anda perlu kegelisahan, sebuah perasaan bahwa seseorang selalu mengejar Anda, namun Anda akan selalu berada di depannya," tutur pria asal Omaha berusia 82 tahun ini.
Perusahaan investasi Buffett yaitu Berkshire Hathaway Inc. memiliki 400 juta saham Coca Cola setelah stock split tahun lalu. Total nilai sahamnya hampir US$ 17 miliar.
Berkshire, yang juga mengantongi saham See’s Candies dan American Express Co., menyukai perusahaan yang punya konsumen setia dan dapat tegak di tengah kompetisi. Itu kata Buffett.
"Saya adalah tipe orang yang suka bertaruh pada hal yang pasti. Jika Anda memelihara sebuah brand yang hebat, ia berjalan selamanya. Itulah jenis bisnis yang saya sukai," imbuhnya.
Nasihat-nasihat Buffett
Buffett mengenang kembali masa-masa ketika ia berusia 7 tahun dan berjual beli botol-botolan Coke. Dengan bercanda ia berkata, kesalahannya ketika itu adalah tidak memasukkan uang hasil jualannya ke dalam saham Coca Cola.
Buffett pernah menjabat dalam dewan direksi Coca Cola. Saat ini puteranya, Howard Buffett, yang duduk sebagai direktur di sana.
Maka, di panggung rapat Coca Cola itu, Buffett dengan sigap memberi sejumlah nasihat kepada manajemen dan pemegang saham Coca Cola.
Kent bertanya kepada Buffett, bagaimana menjalankan perusahaan perusahaan multinasional di tengah transfer aset dalam ekonomi global dan lingkungan yang volatil serta penuh ketidakpastian.
Jawab Buffett, "Anda pada dasarnya harus diterima di semua negara di seluruh dunia dan membawakan mereka sesuatu yang bisa membuat hidup mereka lebih baik." Menurutnya, ini adalah formula untuk menjadi pemenang.
Buffett juga berkata bahwa ia menginginkan budaya kerja yang mendukung inovasi dan layanan nasabah.
"Percayalah hari esok lebih menarik daripada hari ini. Anda hanya butuh menyalurkan kepercayaan itu dalam perusahaan. Dunia ini bukan milik para pesimis," tuturnya.
Penampilan Buffett di acara Coca Cola ini seperti penampilan pendahuluan menjelang rapat umum pemegang saham tahunan Berkshire di Omaha pekan depan. Setiap tahunnya, rapat tersebut dengan fenomenal menarik ribuan pengunjung.
Investasi di Asia
Dalam beberapa tahun terakhir, Buffett menyibukkan diri mencari investasi di Asia. Ia mengunjungi Korea, Jepang, dan India di tahun 2011, dan China di tahun 2010.
Anak usaha Berkshire, International Dairy Queen Inc., membuka bisnis es krim di Trinidad dan Tobago Desember lalu. Sedangkan di China, Dairy Queen sudah membuka gerai ke-500 tahun lalu. Di Thailand, Dairy Queen punya 270 gerai.
Sedangkan anak usaha Berkshire yang bergerak di sektor kimia, Lubrizol Corp. sedang membangun pabrik di China. Unit lain BErkshire yang berkaitan dengan dunia penerbangan termasuk NetJets Inc. dan FlightSafety International Inc. juga tengah menguatkan keberadaan mereka di Asia.