kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ451.001,73   8,13   0.82%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Buka bisnis massage Bali di Jerman


Sabtu, 22 September 2018 / 00:10 WIB
Buka bisnis massage Bali di Jerman
ILUSTRASI. NEST Family Reflexology


Sumber: DW.com | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - DW. “Harus berani mencoba” demikian diutarakan Sunarti Langjahr, dengan panggilan akrab Nana, yang membuka bisnis Nana Bali Massage di kota Bonn, tepatnya di kawasan Beuel. Rambutnya yang panjang dan berwarna hitam kelam diikat membentuk sebuah konde kecil jika sedang bekerja.

Di praktek pijatnya, ibu dari dua putri ini tidak hanya menawarkan pijat tradisional Bali, melainkan juga Ayurveda, hot stone, pijat special punggung, pijat kaki, juga pijat wajah dan kepala. Pijat di bagian wajah dan kepala efeknya sangat bagus bagi orang yang kerap menderita stres.

Selain itu pijat di bagian wajah, juga akupresur pada beberapa titik tertentu di wajah bias membuat orang tampak awet muda. Demikian jelas Nana sambal tersenyum. Menurutnya, yang paling banyak disukai orang Jerman adalah pijat tradisional Bali dan pijat Ayurveda. Terutama karena pijat tradisional Bali adalah pijat di seluruh badan, termasuk muka. Sementara pijat Ayurveda disukai karena menggunakan minyak yang hangat. Pelanggan yang datang ke Nana Bali Massage dari berbagai usia, dan baik perempuan maupun pria.

Seorang pelanggan tetapnya, perempuan Jerman bernama Elene mengatakan, ia sangat menyenangi pijat. Ia sudah mencoba berbagai jenis pijat di kota Bonn, dan paling suka jika dipijat Nana. Yaitu karena gerakan serta tekanan yang diberikan saat memijat. Oleh sebab itu ia setia datang sekali sepekan ke Nana Bali Massage sejak tahun 2013. Sekarang, Elene tidak hanya datang sebagai pelanggan, melainkan juga sebagai teman. Mereka sering mengobrolkan banyak hal, demikian dikatakan Elene sambal tertawa.

Membuka bisnis di Jerman

Sebelum pergi ke Jerman dan membuka praktek memijat, perempuan ulet yang berasal dari Lombok ini sudah bekerja dan meraup pengalaman di beberapa bidang lain. Ia juga pernah bekerja menjual ponsel,  dan bekerja di sebuah spa. Ia juga pernah membuka counter, dan membuka kafe. Setiap pengalaman yang berhasil diraih disimpan dan digunakan dengan baik. Ia juga tidak menyia-nyiakan jika peluang dating.

Ia bercerita, dulu ia mulai belajar seni memijat ketika masih di Lombok, yaitu ketika bekerja di sebuah hotel di Lombok. “Saya ini kan suka massage, suka ke salon,” paparnya sambal tertawa. Ketika ia datang untuk berkunjung ke keluarga suaminya tahun 2009, ia pergi ke salon juga ke praktik massage, dan merasa tidak puas. Akhirnya ia berpikir, “Kayaknya, saya harus buka massage Indonesia di sini.”

Setelah pindah ke Jerman, ia awalnya membuka praktek pijat di rumah. Ide membuka praktek yang terpisah dari rumah muncul karena ia kerap mengunjungi mertuanya di kota Krefeld, yang memiliki rumah di jalan besar, di sebuah daerah pertokoan. Awalnya Nana membuka praktik dengan seorang rekan. Tetapi rekannya kemudian kembali ke Indonesia. Sejak itu ia memutuskan untuk percaya diri dan berani berbisnis sendirian, karena praktik pijatnya adalah satu-satunya yang menawarkan pijat Bali di Bonn.

Untuk menambah pelanggan, Nana menawarkan jasanya ke sejumlah hotel di Bonn. Ia juga menempatkan iklan dan “flyer” di toko-toko yang menawarkan produk-produk organik.

Walaupun ada kesulitan, terus maju dan berkembang

Nana yang tampak ceria dan bersemangat bercerita, ia tentu pernah mengalami suka dan duka dalam bisnisnya. Sukaya, ia menikmati tantangan yang kerap muncul. Ia juga senang persaingan yang sehat. Kesulitan yang paling ia rasakan adalah kesulitan untuk memperluas bisnis dengan pekerja tambahan.

“Karena basis saya dari spa, saya ingin punya pegawai yang memiliki keahlian di bidang spa dan wellness dari Indonesia.” Itulah yang agak sulit ditemukan, kata Nana. Karena kebanyakan orang asing yang dikenalnya, datang ke Jerman karena pekerjaan atau karena studi, atau juga karena menikah.

Untuk ke depan, Nana bercita-cita untuk memperluas bisnisnya. Ia ingin memiliki tempat praktik yang lebih bagus. Selain itu ia sekarang sedang menjajaki proses mendatangkan pekerja dari Indonesia. Ia juga ingin memperluas penawaran ke wellness yang kerap ditemukan di Indonesia, tetapi tidak terlalu diketahui di Jerman, misalnya: “cream bath” dan “scrub”.

Di samping itu Nana berambisi untuk tidak hanya menjual jasa. Ia juga ingin menjual produk, terutama produk Indonesia. Jadi, siapa tahu ada yang melihat promosinya dan ingin bekerjasama. Ia memberikan layanan massage dengan menggunakan produk-produk dari rekan kerjasama. Terus maju dan berkembang dalam bisnis, walaupun  di negeri orang.




TERBARU

[X]
×