Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Pada Selasa (16/9/2025), Kementerian Pertahanan Taiwan meluncurkan buku panduan pertahanan sipil yang baru diperbarui.
Kementerian menegaskan, tujuan dirilisnya buku panduan tersebut bukan untuk menimbulkan kepanikan, melainkan untuk mempersiapkan masyarakat jika terjadi krisis seperti serangan Tiongkok, yang menganggap pulau itu sebagai wilayahnya sendiri.
Reuters melaporkan, Taiwan yang diperintah secara demokratis telah meningkatkan ketahanan dan persiapan pertahanannya seiring Tiongkok meningkatkan aktivitas militernya di sekitar pulau itu selama lima tahun terakhir. Taiwan juga telah mengambil pelajaran dari pertahanan Ukraina melawan Rusia.
Buku panduan baru Taiwan, yang ditinjau Reuters minggu lalu, memberikan daftar skenario yang mungkin dihadapi Taiwan, mulai dari bencana alam seperti tsunami hingga invasi besar-besaran, dan merupakan edisi ketiga setelah pertama kali diterbitkan pada tahun 2022.
Shen Wei-chih, direktur Badan Mobilisasi Pertahanan Besar-besaran militer Taiwan, mengatakan dalam konferensi pers di Kementerian Pertahanan bahwa 5.000 eksemplar akan dicetak untuk didistribusikan pada awalnya, sementara buku tersebut juga dapat diunduh secara daring. Tersedia juga versi bahasa Inggris.
Baca Juga: Ini Efek Domino yang Bakal Terjadi Jika Tiongkok Rebut Taiwan
"Mengapa kami merilis buku panduan ini di masa damai? Bukan untuk menciptakan kepanikan, tetapi untuk memberi tahu orang-orang bahwa Anda perlu melakukan persiapan selagi damai, sehingga ketika krisis terjadi, Anda tahu harus berbuat apa," ujarnya.
"Semakin awal Anda bersiap, semakin awal Anda mempelajari (buklet ini), semakin awal Anda akan aman," tambahnya.
Shen mengatakan pemerintah ingin orang-orang menyimpan salinan buku panduan ini di tas jinjing berisi perlengkapan darurat yang disimpan di tempat yang mudah diakses.
Isinya juga mencakup petunjuk tentang cara mendengarkan radio jika internet padam, penggunaan telepon rumah untuk hotline khusus pemerintah, dan saran untuk pergi ke kantor polisi atau kantor pemerintahan daerah untuk mendapatkan informasi terverifikasi jika siaran radio tidak dapat diakses.
Dalam bagian tentang kemungkinan disinformasi, terdapat peringatan bahwa "musuh juga dapat menyamar sebagai pasukan kawan", menampilkan gambar kartun seorang tentara dengan bendera Tiongkok dan orang-orang yang melarikan diri.
Tonton: Taiwan Larang Konsumsi Indomie Soto Banjar Lantaran Mengandung Etilen Oksida
Pemerintah Taiwan sangat menentang klaim kedaulatan Tiongkok, dengan mengatakan bahwa hanya rakyat pulau itu yang dapat menentukan masa depan mereka. Tiongkok telah menolak beberapa tawaran perundingan dari Presiden Taiwan, Lai Ching-te, dengan mengatakan bahwa ia adalah seorang "separatis".
Militer Tiongkok pada hari Sabtu merilis video musik baru yang ditujukan untuk Taiwan berjudul "Tanamkan bendera kemenangan di Formosa", yang menampilkan rudal-rudal yang ditembakkan, marinir yang menyerbu pantai, dan gambar-gambar Taipei 101, yang pernah menjadi gedung tertinggi di dunia dan masih menjadi landmark kota besar.
"Kami adalah garda terdepan untuk reunifikasi," adalah salah satu liriknya.
