Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bunga kredit kepemilikan rumah (KPR) di Amerika Serikat (AS) mulai mengalami penurunan setelah sempat naik ke level tertinggi dalam dua dekade.
Suku bunga KPR pada pekan lalu sudah turun ke level terendah dalam dua bulan. Penurunan tersebut sejalan dengan imbal hasil pasar treasury yang mulai mengempis karena inflasi menjinak dan ekonomi melemah.
Berdasarkan data Mortgage Bankers Association (MBA) dilansir dari Reuters, Kamis (23/11), rata-rata bunga KPR di AS untuk bunga tetap tenor 30 tahun pada pekan yang berakhir pada 17 November 2023 berada di level 7,41%, turun 20 basis poin (bps) dari pekan sebelumnya.
Dalam dua minggu, bunga KPR tersebut sudah turun 45 bps dan kini berada pada level terendah sejak akhir September 2023.
Imbal hasil obligasi treasury 10 tahun menjadi patokan dalam menetapkan bunga KPR di AS. Bunga KPR sudah sempat mendekati 8% pada Oktober lalu.
Baca Juga: Bank BTN Optimistis KPR Tumbuh Lebih Tinggi Tahun 2024, Ini Faktor Pendorongnya
Hasil survei Freddie Mac juga menunjukkan bahwa bunga KPR untuk fixed selama tenor 30 tahun pada pekan ini telah turun ke level 7,29% dari 7,44% pada pekan lalu.
Penurunan mingguan ketiga berturut-turut pada kedua indeks tersebut terjadi di tengah sinyal bahwa The Fed kemungkinan tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.
MBA menyebut, penurunan bunga KPR ini akan membuat calon pembeli rumah meningkat ke depan.
Data Indeks Komposit Pasar MBA, ukuran pengajuan hipotek untuk pembelian rumah dan pembiayaan kembali pinjaman yang ada, naik 3,0% pada pekan lalu dari minggu sebelumnya ke level tertinggi dalam enam minggu.
Baca Juga: Suku Bunga Kredit Baru di Perbankan Terus Meningkat, Ini besarannya
Indeks Komposit Pembelian MBA, yang mengukur semua permohonan pinjaman hipotek untuk pembelian satu rumah keluarga, meningkat 3,9% dari minggu sebelumnya.
Namun, permohonan pembelian masih jauh di bawah tingkat biasanya, yang menunjukkan bahwa calon pembeli masih menunggu meskipun terjadi penurunan suku bunga.
Penjual yang terjebak dalam suku bunga hipotek yang lebih rendah juga terus mempertahankan rumah mereka, menjaga persediaan perumahan tetap ketat.