Reporter: Dyah Megasari, BBC |
SEOUL. Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak, mengatakan korupsi di negaranya kini melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Pernyataan ini tersebut dikeluarkan Presiden Lee menyusul laporan-laporan yang beredar bahwa seorang mantan menteri pertanian negara itu melakukan bunuh diri setelah diinterogasi berkaitan dengan skandal perbankan berskala besar.
Menurut Lee, perkembangan ekonomi Korea yang pesat menyebabkan korupsi menjadi umum tidak hanya di kalangan lembaga keuangan, tapi juga di jajaran instansi penegakan hukum, kantor pajak dan lembaga pertahanan nasional.
Investigasi atas skandal di bank tabungan Busan menyebar ke beberapa pejabat senior di sistem keuangan negara, termasuk salah seorang mantan staf sang presiden.
Selain seorang mantan menteri yang diduga bunuh diri, seorang rektor universitas dilaporkan kantor berita Yohhap juga ditemukan tewas di mobilnya hari Senin (13/6).
Dia dilaporkan juga dimintai keterangan berkaitan dengan ketidakberesan keuangan di bank tabungan Busan. Investigasi atas dugaan korupsi di bank tabungan tersebut meluas dari hari ke hari.
Aparat kejaksaan telah meminta keterangan dari sejumlah pejabat senior bank tersebut dengan pertanyaan itu apakah mereka mengambil pinjaman ilegal dan kemudian menyuap pejabat badan regulasi keuangan agar menutup-nutupi pengucuran kredit ilegal tersebut.
Beberapa bank tabungan di Korea Selatan dibekukan awal tahun ini ketika dugaan ketidakberesan keuangan mulai terkuak.
Ini bukan kali pertama skandal korupsi menyeret pejabat penting di Korea Selatan. Mantan Presiden Roh Moo-hyun bunuh diri pada Mei 2009 setelah dia terbawa-bawa dalam suatu skandal korupsi.