Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - HONG KONG - Saham-saham di Asia menguat pada hari Selasa dengan Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4%, sementara Nikkei Tokyo mengalami kenaikan 1%.
Penguatan ini dipicu oleh optimisme investor terhadap prospek pendapatan perusahaan dan ketahanan ekonomi Amerika Serikat (AS), meskipun ada ketegangan yang meningkat di Timur Tengah.
Sebagai referensi, indeks S&P 500 mengalami kenaikan sebesar 1% semalam, sedangkan harga minyak turun dan dolar AS stabil.
Baca Juga: Bursa Asia Naik Pada Selasa (17/10) Pagi, Didukung Optimisme Diplomasi Timur Tengah
"Ada tanda-tanda positif dari kekuatan konsumen AS dan pertumbuhan ekonomi yang memberikan alasan untuk optimisme," kata Kerry Craig, ahli strategi pasar global di J.P. Morgan Asset Management.
Hasil kuartalan dari Goldman Sachs dan Bank of America akan dirilis hari ini, disusul oleh Morgan Stanley, Johnson & Johnson, Tesla, dan Netflix akhir minggu ini.
Selain itu, pernyataan terbaru dari Federal Reserve yang mengindikasikan bahwa siklus kenaikan suku bunga mungkin akan berakhir juga meningkatkan semangat investor.
Dengan imbal hasil Treasury 10-tahun AS mendekati level tertinggi dalam 16 tahun, investor memantau risiko terjadinya konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
Baca Juga: Cermati Saham-Saham yang Banyak Dikoleksi Asing Saat IHSG Merosot pada Senin (16/10)
Presiden AS Joe Biden, akan mengunjungi Israel pada hari Rabu di tengah meningkatnya ketegangan dengan militan Hamas di Gaza dan potensi konflik dengan Iran.
Ketegangan ini diperkuat oleh pernyataan Menteri Luar Negeri Iran yang menegaskan bahwa Israel tidak akan bisa bertindak di Gaza tanpa menghadapi konsekuensi. Situasi ini mempengaruhi mata uang, dengan Shekel Israel melemah ke titik terendah sejak 2015 terhadap dolar AS.
Dalam pasar mata uang lainnya, dolar Australia naik menjadi US$ 0,6354, Euro diperdagangkan pada US$ 1,0549, dan yen berada di angka 150 per dolar pada 149,53.
Sektor properti Tiongkok mengalami tekanan ketika pengembang Country Garden mendekati akhir masa tenggang pembayaran. Jika pembayaran tidak diterima, utang luar negeri Country Garden akan dianggap gagal bayar.
Baca Juga: Akankah Saham Barito Renewables (BREN) Lanjutkan Reli? Ini Kata Analis
Emas berada di level US$ 1.915 per ounce, turun dari puncak tiga minggu lalu.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent turun 23 sen menjadi US$ 89,43 per barel di tengah spekulasi pelonggaran sanksi AS terhadap minyak Venezuela. Bitcoin, setelah mengalami lonjakan, kini diperdagangkan pada US$ 28,353 setelah sebelumnya mencapai US$ 29.900.