Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KAIRO. Hari ini, bursa dan bank di Mesir ditutup setelah kemarin terjadi bentrokan antara ribuan demonstran dan polisi di pusat kota Kairo. Televisi pemerintah Mesir mengumumkan penutupan tersebut.
Tentara dengan kendaraan lapis baja dan tank menjaga bank dan gedung-gedung pemerintah di ibukota yang rentan terhadap penjarahan. Televisi Al Arabiya melaporkan lebih dari 100 orang telah tewas di Mesir dalam beberapa hari terakhir.
Indeks saham negara di Afrika Utara telah jatuh 16% dalam dua hari perdagangan. Sementara, obligasi dollar Mesir juga turun dan mendorong imbal hasilnya melonjak ke posisi rekor pada 28 Januari. Bahkan, Fitch Ratings menyebut kemungkinan memangkas peringkat utang negara tersebut.
Pada akhir pekan lalu (28/1), saham di seluruh dunia terbenam ke level terendah sejak November. Sementara, minyak mentah mencatat lonjakan terbesar sejak 2009.
Mohamed Radwan, kepala penjualan internasional Pharos Holding for Financial Investment menyebut jangka waktu kritis untuk pasar dimulai dari sekarang sampai pelaksanaan reformasi ekonomi dan demokrasi yang dituntut rakyat.
Perdana Menteri Ahmed Nazif mengundurkan diri hari ini atas permintaan Mubarak. Sementara, kepala badan intelijen Mesir, Omar Suleiman, dilantik sebagai wakil presiden.
