Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan perdagangan global Cargill berencana memangkas 5% staf atau sekitar 8.000 pekerja setelah pendapatan merosot pada tahun fiskal terakhir. Harga tanaman pangan yang mencapai titik terendah dalam beberapa tahun menjadi penyebabnya.
Cargill berada di bawah tekanan karena harga tanaman pangan yang mereka perdagangkan, seperti gandum, jagung, dan kedelai, telah turun ke titik terendah dalam empat tahun terakhir. Sementara margin di bisnis pemrosesan tanaman pangan menyusut.
Presiden dan CEO Cargill Brian Sikes dalam memo, dikutip Reuters, kemarin, mengatakan sebagian besar pengurangan pekerjaan Cargill akan dilakukan tahun ini.
"Kami akan fokus pada perampingan struktur organisasi dengan menghilangkan lapisan jabatan, memperluas cakupan tanggung jawab manajer, dan mengurangi duplikasi pekerjaan," kata Sikes, Selasa (3/12). Cargill saat ini memiliki lebih dari 160.000 karyawan.
Baca Juga: Cargil Berkomitmen Menyediakan Bantuan COVID-19 di Berbagai Wilayah di Indonesia