Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. The Federal Reserve mengambil keputusan penting pada pertemuan dua harinya yang berakhir Rabu (18/12). Yakni, memangkas nilai stimulus (tapering off) dari sebelumnya US$ 85 miliar menjadi US$ 75 miliar per bulan. Hal ini menandakan bahwa perekonomian AS mulai pulih dari resesi terburuk sejak 1930 silam.
"Seiring dengan kemajuan yang signifikan dan outlook di pasar tenaga kerja yang positif, komite memutuskan untuk mengurangi nilai pembelian aset," jelas the Federal Open Market Committee di Washington. Nantinya, pembelian aset the Fed akan terbagi menjadi dua, yakni: US$ 40 miliar untuk membeli surat utang AS dan US$ 35 miliar untuk membeli obligasi kredit perumahan yang akan dimulai Januari.
Bernanke, yang memasuki akhir masa jabatannya yang sudah berlangsung selama delapan tahun, berupaya untuk mengurangi pembelian aset yang sudah menggerus neraca perdagangan the Fed hingga hampir US$ 4 triliun demi menggairahkan kembali pasar tenaga kerja AS. Kebijakan ini, yang juga didukung ole Wakil Pimpinan the Fed Chairman Janet Yellen, memicu kekhawatiran kenaikan inflasi (bubble) meski berdampak positif pada perekonomian.
"Jika sejumlah informasi dan data secara umum mendukung harapan komite yakni kian membaiknya kondisi pasar tenaga kerja dan tingkat inflasi bergerak ke level yang kami targetkan, komite akan kembali mengurangi stimulus secara bertahap," jelas the Fed.
Target suku bunga
Bank sentral AS hari ini juga menetapkan untuk tidak mengubah suku bunga acuannya. Ke depannya, the Fed berencana untuk menahan suku bunga acuan mendekati nol selama angka pengangguran melampaui level 6,5%, dan outlook inflasi tidak lebih dari 2,5%.