kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Cerita sedih yang dialami karyawan Uber di Singapura


Selasa, 27 Maret 2018 / 13:01 WIB
Cerita sedih yang dialami karyawan Uber di Singapura
ILUSTRASI. Kantor penyedia aplikasi transportasi online Uber dan Grab


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan penyedia layanan transportasi online, Grab, akan mencoba menawarkan posisi kepada semua staf Uber di Asia Tenggara. Hal itu diungkapkan oleh seorang juru bicara perusahaan yang berbasis di Singapura.

Pernyataan ini dirilis setelah Grab mengumumkan bahwa mereka telah mengakuisisi perusahaan saingannya di Asia Tenggara dengan nilai yang tak diungkapkan.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Uber akan mengambil 27,5% saham di Grab. Sementara, pimpinan eksekutif Uber Dara Khosrowshahi akan bergabung dengan dewan Grab.

Namun, berdasarkan video yang beredar di media sosial kemarin menunjukkan, staf Uber di kantor Mapletree Anson tampak mengosongkan tempat tersebut.

Mengutip The Straits Times, staf Uber mengungkapkan, pada pukul 10 pagi, ratusan karyawan diperintahkan untuk segera mengemasi barang-barang mereka dan hengkang dari kantor tersebut paling lama pukul 12.30 malam. "Kami hanya diberitahu untuk pergi dan menunggu pembaruan," kata seorang anggota staf, yang tidak ingin namanya diidentifikasi.

Para staf juga diberitahu bahwa mereka "bebas untuk mencari pekerjaan lain". Hal ini menambah kekhawatiran dan kebingungan bahwa pekerjaan mereka mungkin akan hilang. Selain itu, para karyawan Uber juga tidak diberitahu apakah mereka ditawari kompensasi apa pun.

Dalam sebuah pernyataan kepada media, Grab mengatakan, karyawan Uber mendapatkan cuti berbayar. "Kami mengerti ini adalah hari yang emosional dan sulit bagi karyawan Uber di Asia Tenggara. Dari pihak Grab, kami berkomitmen untuk mencoba dan menemukan tempat bagi semua orang di Grab," kata juru bicara itu.

Dia menambahkan, perusahaan akan berbicara dengan lebih dari 500 karyawan Uber di Asia untuk melihat apakah mereka akan cocok dengan Grab.

Dalam sebuah pernyataan video yang diposting di jejaring sosial LinkedIn, kepala operasi kawasan regional Grab, Ong Chin Yin, mengatakan, para pendiri Grab akan mengadakan pertemuan townhall untuk semua karyawan Uber di wilayah itu siang ini.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×