kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China akan lakukan pembicaraan pakta investasi dengan UE dengan caranya sendiri


Jumat, 25 Desember 2020 / 21:52 WIB
China akan lakukan pembicaraan pakta investasi dengan UE dengan caranya sendiri
Seorang petugas berjalan melewati bendera UE dan China menjelang Dialog Ekonomi Tingkat Tinggi UE-Tiongkok di Wisma Negara Diaoyutai di Beijing, Tiongkok 25 Juni 2018.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. China akan melakukan pembicaraan tentang pakta investasi dengan Uni Eropa (UE) "dengan kecepatannya sendiri", kata kementerian luar negeri China pada hari Jumat (25/12), meningkatkan keraguan tentang apakah kesepakatan dapat disegel pada akhir tahun.

Negosiasi untuk Perjanjian Investasi Komprehensif UE-Tiongkok, yang akan memberi perusahaan Eropa akses yang lebih besar ke pasar Tiongkok, telah berlangsung selama enam tahun.

Mengutip Reuters, Jumat (25/12), seorang pejabat UE mengatakan pekan lalu bahwa kesepakatan telah ditutup menyusul desakan dari Jerman, yang memegang jabatan presiden UE hingga akhir tahun dan merupakan eksportir Eropa terbesar ke China.

Tetapi komentar terbaru oleh pemerintah China menunjukkan sebaliknya.

Baca Juga: China putuskan perpanjang pengecualian tarif untuk 6 produk AS ini selama setahun

China akan "melakukan pembicaraan dengan kecepatannya sendiri dengan alasan untuk menjaga keamanan dan kepentingan perkembangannya", ujar juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin pada jumpa pers pada hari Jumat.

Komentarnya menggemakan komentar kementerian perdagangan, yang mengatakan pada Kamis malam bahwa mencapai kesepakatan membutuhkan upaya dari kedua belah pihak untuk "bertemu satu sama lain di tengah jalan".

Komentar terbaru Wang juga merupakan tanggapan dari sehari sebelumnya. Pada hari Kamis, Wang membantah bahwa pembicaraan macet karena China membuat lebih banyak permintaan pada energi nuklir. "Yang saya pahami, pembicaraan berjalan lancar," katanya.

Seorang diplomat senior Barat di Beijing mengatakan kepada Reuters bahwa China telah meminta Eropa untuk "hal-hal yang tidak mungkin", seperti akses ke sektor sensitif seperti energi, pengolahan air dan utilitas publik.

Poin penting lainnya adalah keengganan China untuk meratifikasi hukum internasional yang terkait dengan perburuhan dan aspek lain dari pembangunan berkelanjutan, tambah diplomat itu.

Selanjutnya: AS akan wajibkan penumpang dari Inggris untuk tunjukkan hasil negatif tes Covid-19




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×