Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, China telah memblokir kedatangan tim yang menyelidiki asal-usul pandemi virus corona.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dua ilmuwan di tim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah meninggalkan negara asalnya ke Wuhan ketika mereka tiba-tiba diberi tahu bahwa pejabat China belum menyetujui izin yang diperlukan untuk memasuki negara itu.
Padahal, pengaturan kedatangan tim WHO tersebut telah disepakati bersama dengan China sebelumnya.
"Saya sangat kecewa dengan berita ini," kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa (5/1), seperti dikutip CNN. "Saya telah melakukan kontak dengan pejabat senior China dan saya sekali lagi telah menjelaskan bahwa misi tersebut adalah prioritas bagi WHO dan tim internasional."
Baca Juga: Pemerintah putuskan batasi kegiatan di Jawa Bali mulai 11-25 Januari
Tedros mengatakan, WHO sangat ingin menjalankan misi secepat mungkin dan dia telah diberi jaminan bahwa Beijing mempercepat prosedur internal untuk penempatan sedini mungkin.
Dr. Michael Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO mengatakan, ada masalah dengan visa dan satu anggota tim telah kembali ke rumah. Yang lainnya sedang menunggu saat transit di negara ketiga.
Pejabat WHO telah lama bernegosiasi dengan Beijing untuk memungkinkan tim ilmuwan global mengakses tempat-tempat utama untuk menyelidiki asal mula virus corona.
Virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan pada Desember 2019.
Pada Mei 2020, WHO setuju untuk mengadakan penyelidikan tentang tanggapan global terhadap pandemi setelah lebih dari 100 negara menandatangani resolusi yang menyerukan penyelidikan independen.
Ryan mengatakan, tim WHO berharap itu hanya masalah logistik dan birokrasi yang dapat diselesaikan dengan itikad baik dalam beberapa jam mendatang sehingga tim bisa bekerja secepat mungkin.
Amerika Serikat (AS) dan Australia gencar mengkritik penanganan China terhadap tahap awal pandemi dan menuduh Beijing meremehkan tingkat keparahannya. China juga dianggap tidak mampu mencegah dengan respons yang efektif hingga terlambat.
Presiden AS Donald Trump telah berulang kali menyalahkan China atas pandemi corona global. AS juga akan mengakhiri hubungannya dengan WHO, dengan mengatakan bahwa China belum melaporkan dengan benar informasi yang dimilikinya tentang virus corona dan telah menekan WHO untuk menyesatkan dunia.
AS telah menuntut transparansi dalam operasi WHO di China. Pada November tahun lalu, Garrett Grigsby dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS mengatakan kepada majelis WHO bahwa ketentuan penyelidikan ke China tidak dinegosiasikan secara transparan.
Baca Juga: Ini daftar pembatasan kegiatan di Jawa Bali 11-25 Januari