kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

China diramal akan menambah stimulus fiskal pada tahun depan


Senin, 13 Desember 2021 / 16:32 WIB
China diramal akan menambah stimulus fiskal pada tahun depan
ILUSTRASI. Proyek properti di China. REUTERS/Xihao Jiang


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Para ekonom memperkirakan bahwa China akan mulai meningkatkan langkah-langkah stimulus fiskal pada awal 2022, setelah pejabat senior China menyatakan bahwa tujuan utama mereka untuk tahun mendatang di antaranya adalah dan menstabilkan ekonomi.

Dilansir dari Bloomberg, para ekonom mengatakan bahwa pembatasan pada industri real estat diperkirakan akan tetap ada, dan mungkin ada lebih sedikit peraturan yang mengejutkan pada tahun 2021.

Pada akhir Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan, pembuat keputusan utama Partai Komunis China menyatakan bahwa prioritas utama untuk tahun depan adalah memastikan stabilitas ekonomi. Mereka juga berjanji untuk menjaga posisi mata uang yang lebih fleksibel.

Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Greater China Ding Shuang mengatakan, bahwa kebijakan fiskal tahun depan diprediksi akan memainkan peran utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Taiwan ungkap sejumlah faktor yang akan mempersulit upaya invasi China

Ia bilang ekonomi telah melambat dalam beberapa bulan terakhir karena resesi yang intensif di pasar real estat, pertumbuhan konsumsi yang lemah, dan wabah Covid-19 telah merusak kepercayaan bisnis dan konsumen. 

Sementara sejumlah kebijakan sebagian besar di tahun ini berfokus pada pembatasan risiko keuangan dan pengurangan utang. China Evergrande Group misalnya menjadi korban terbesar Presiden China Xi Jinping dari pasar real estat yang terlalu panas.

Analis Barclays yang dipimpin oleh Zhang Jian menulis dalam sebuah laporan bahwa kebijakan kontra-siklus oleh pihak berwenang China akan membantu meringankan kekhawatiran pasar tentang perlambatan tajam dalam pertumbuhan ekonomi.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×