kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China diyakini sudah menyiapkan sejumlah skenario terhadap potensi sanksi AS


Minggu, 31 Mei 2020 / 18:04 WIB
China diyakini sudah menyiapkan sejumlah skenario terhadap potensi sanksi AS
ILUSTRASI. Pengamat menilai China sudah siapkan sejumlah skenario terhadap potensi sanksi AS. REUTERS/Aly Song/File Photo


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pengamat menilai China dapat memilih untuk menunggu detail lebih lanjut sebelum mengumumkan tindakan balasan setelah pengumuman Donald Trump bahwa ia akan mencabut status khusus Hong Kong.

"Saya pikir pihak China sedang menunggu rencana yang lebih rinci dari Trump dan akan memberikan balasan yang lebih tepat," kata Tian Feilong, seorang profesor hukum di Universitas Beihang di Beijing seperti dikutip South China Morning Post.

Baca Juga: Inggris bersumpah tak akan berpaling dari tanggung jawab kepada Hong Kong

"Saya percaya Beijing telah membuat persiapan untuk berbagai skenario. Kita mungkin melihat beberapa langkah-langkah jangka pendek untuk sementara, seperti larangan bepergian untuk larangan perjalanan atau pengenaan tarif," ungkapnya.

Sebelumnya Trump mengatakan AS akan mulai menghapuskan bea cukai dan pengecualian perjalanan yang dinikmati Hong Kong setelah memutuskan bahwa kota tersebut tidak lagi otonom dari daratan Cina.

Langkah ini akan mempengaruhi berbagai perjanjian yang dimiliki AS dengan Hong Kong dengan beberapa pengecualian.

Pidato Trump ini muncul satu hari setelah legislatif China mengeluarkan resolusi untuk melembagakan undang-undang keamanan baru yang dibuat khusus untuk Hong Kong yang akan melarang tindakan subversi dan pemisahan diri.

Baca Juga: Perbatasan dengan China memanas, India: Kami tak akan biarkan harga diri dilukai

Beijing sebelumnya membela RUU keamanan nasional dan mengkritik intervensi AS dalam urusan Hong Kong. 




TERBARU

[X]
×