kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

China: Haruskah kapal perang kami pergi ke Teluk Meksiko untuk menunjukkan kekuatan?


Kamis, 08 April 2021 / 23:30 WIB
China: Haruskah kapal perang kami pergi ke Teluk Meksiko untuk menunjukkan kekuatan?


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menyalahkan Amerika Serikat atas ketegangan di Taiwan, setelah sebuah kapal perang AS berlayar di Selat Taiwan, menanyakan secara retoris apakah Tiongkok harus berlayar di Teluk Meksiko untuk "unjuk kekuatan".

Taiwan mengeluhkan aktivitas militer berulang oleh China dalam beberapa bulan terakhir, dengan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) hampir setiap hari masuk ke zona identifikasi pertahanan udara pulau itu.

Pada Senin (5/4), China mengatakan, kelompok kapal induk PLA sedang berlatih di dekat Taiwan. Dan pada Rabu (7/4), sebuah kapal perusak AS berlayar melalui Selat Taiwan yang sensitif, yang memisahkan Taiwan dan China.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyatakan, kapal-kapal AS yang terlibat dalam "provokasi mengirimkan sinyal yang sangat salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan, mengancam perdamaian, dan stabilitas di Selat Taiwan".

Baca Juga: Makin tegang, China pantau kapal perusak AS yang berlayar di Selat Taiwan

“Haruskah kapal perang China pergi ke Teluk Meksiko untuk menunjukkan kekuatan?” kata dia, seperti dikutip Channel News Asia.

Pada 2015 lalu, lima kapal Angkatan Laut China berlayar di perairan internasional di Laut Bering lepas Alaska, yang pertama terlihat bagi militer Tiongkok dan datang ketika Presiden AS saat itu Barack Obama mengunjungi Alaska.

Angkatan Laut AS secara teratur melakukan apa yang mereka sebut sebagai transit "rutin" di Selat Taiwan.

Washington telah menyatakan keprihatinannya tentang pola upaya intimidasi China di wilayah tersebut, termasuk terhadap Taiwan, yang menegaskan kembali bahwa komitmen AS kepada Taipe "sangat kuat".

Taiwan adalah masalah teritorial paling sensitif di China serta rebutan utama antara Beijing dan Washington.

Selanjutnya: AS beri peringatan China yang makin agresif terhadap Filipina & Taiwan, siap perang?


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×