kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

China ingin berbicara lebih banyak sebelum menandatangani kesepakatan dengan AS


Senin, 14 Oktober 2019 / 17:15 WIB
China ingin berbicara lebih banyak sebelum menandatangani kesepakatan dengan AS
ILUSTRASI. Bendera Tiongkok, AS, dan Partai Komunis Tiongkok ditampilkan di sebuah kios bendera di Pasar Grosir Yiwu di Yiwu, provinsi Zhejiang, Cina, 10 Mei 2019.


Sumber: Bloomberg | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China dikabarkan belum setuju sepenuhnya hasil negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat (AS) yang sempat membuat pasar saham AS Jumat kemarin melompat. 

China ternyata masih ingin melanjutkan pembicaraan lagi setelah akhir Oktober untuk merinci kesepakatan dagang fase pertama yang sempat digembar-gemborkan Presiden AS Donald Trump, sebelum kesepakatan itu ditandatangani Presiden China Xi Jinping.

Baca Juga: AS dan China capai kesepakatan dagang atas produk pertanian dan mata uang

Hal itu diungkap orang yang akrab dengan masalah tersebut, menurut laporan Bloomberg News, Senin (14/10).

Beijing dikabarkan dapat mengirim kembali delegasi China yang dipimpin Wakil Perdana Menteri China Liu He, negosiator top China, untuk menyelesaikan kesepakatan tertulis yang dapat ditandatangani presiden China pada KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik bulan depan di Chili.

Sementara sumber lain juga mengatakan, sebenarnya China ingin membatalkan kenaikan tarif yang direncanakan diterapkan pada bulan Desember, selain juga membatalkan kenaikan tarif yang direncanakan pekan ini. 

Baca Juga: Ekonomi China makin lambat, tantangan pertumbuhan ekonomi Indonesia kian berat



TERBARU

[X]
×