kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

China Kecam Taiwan Beri Bantuan ke Ukraina: Ambil Untung dari Kesulitan Orang Lain


Rabu, 16 Maret 2022 / 16:34 WIB
China Kecam Taiwan Beri Bantuan ke Ukraina: Ambil Untung dari Kesulitan Orang Lain
ILUSTRASI. Tim penyelamat bekerja di samping bangunan yang rusak akibat serangan udara Rusia di pusat Kota Kharkiv, Ukraina, Senin (14/3/2022). REUTERS/Vitalii Hnidyi.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China pada Rabu (16/3) mengecam bantuan kemanusiaan Taiwan untuk Ukraina dan sanksi terhadap Rusia, dengan menyebutnya sebagai "mengambil keuntungan dari kesulitan orang lain".

Pernyataan China tersebut setelah Taiwan mengumumkan akan mengirimkan lebih banyak dana yang masyarakat mereka sumbangkan untuk pengungsi Ukraina.

Perang di Ukraina telah mengumpulkan simpati luas di Taiwan, dengan banyak yang melihat kesejajaran antara invasi Rusia dan ancaman militer oleh China yang memandang pulau itu sebagai wilayahnya sendiri.

Taiwan telah bergabung dalam sanksi yang dipimpin Barat terhadap Rusia.

Baca Juga: Presiden Ukraina: Pembicaraan Damai dengan Rusia Terdengar Lebih Realistis

Ditanya tentang bantuan dan sanksi Taiwan pada konferensi pers di Beijing, Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, mengatakan, Taiwan sedang mencoba untuk mengaitkan masalah ini untuk tujuannya sendiri.

"Otoritas Partai Progresif Demokratik menggunakan masalah Ukraina untuk memvalidasi keberadaan mereka dan mendukung isu panas, mengambil keuntungan dari kesulitan orang lain," katanya, mengacu pada partai yang berkuasa di Taiwan.

"Upaya mereka untuk menghasut konfrontasi dan menciptakan permusuhan melalui manipulasi politik tidak akan berhasil," ujarnya, seperti dikutip Reuters.

Pemerintah Taiwan mengatakan, mereka memiliki kewajiban untuk berdiri bersama negara-negara demokrasi lainnya seperti Ukraina.

Baca Juga: China Tak Ingin Terkena Efek dari Sanksi Ekonomi Barat terhadap Rusia

Selasa (15/3) malam, Kementerian Luar Negeri Taiwan mengumumkan donasi kedua senilai US$ 11,5 juta untuk membantu para pengungsi, setelah donasi awal bulan ini sebesar US$ 3,5 juta. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen memberikan satu bulan gajinya.

"Selama konflik ini, orang-orang Taiwan telah menunjukkan belas kasih yang tak terbatas," kata Kementerian Luar Negeri Taiwan mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Joseph Wu, seperti dilansir Reuters.

China, yang menolak untuk mengutuk invasi Rusia, menyatakan pekan lalu, Palang Merah China akan memberikan bantuan kemanusiaan senilai 5 juta yuan (US$ 786.000) ke Ukraina, bantuan pertama yang mereka umumkan secara publik ke negara itu sejak perang.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×