Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada Senin (17/2/025), militer Tiongkok mengutuk pelayaran kapal perang Kanada di Selat Taiwan.
Tiongkok mengatakan bahwa angkatan udara dan angkatan lautnya telah memantau dan memperingatkan kapal tersebut.
Mengutip Reuters, kapal perang Kanada menjalani sebuah misi yang dilakukan hanya beberapa hari setelah kapal-kapal Angkatan Laut AS melakukan misi serupa.
Angkatan Laut AS, dan terkadang kapal-kapal dari negara-negara sekutu seperti Kanada, Inggris, dan Prancis, melintasi selat tersebut sekitar sebulan sekali.
Tiongkok, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, juga mengatakan bahwa jalur air strategis itu miliknya.
"Tindakan Kanada sengaja menimbulkan masalah dan merusak perdamaian dan stabilitas di selat tersebut," demikian kata Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat dalam sebuah pernyataan.
Ditambahkan pula, "Pasukan teater menjaga tingkat kewaspadaan tinggi setiap saat dan dengan tegas melawan semua ancaman dan provokasi."
Baca Juga: Angkatan Udara Taiwan Hentikan Semua Jet Latih Setelah Kecelakaan
Militer Kanada menolak berkomentar segera.
Pemerintah Tiongkok dan Taiwan mengidentifikasi kapal itu sebagai Ottawa.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pada hari Minggu bahwa kapal itu berlayar ke arah utara, seraya menambahkan bahwa pasukan Taiwan juga berjaga-jaga.
Kementerian Luar Negeri Taiwan menyambut baik pelayaran itu.
"Kanada sekali lagi telah mengambil tindakan konkret untuk mempertahankan kebebasan, perdamaian, dan keterbukaan Selat Taiwan dan telah menunjukkan posisi tegasnya bahwa Selat Taiwan adalah perairan internasional," katanya pada hari Minggu.
Tonton: China dan Australia Bersitegang di Laut China Selatan
Oktober lalu, sebuah kapal perang AS dan Kanada berlayar bersama melalui selat itu, kurang dari seminggu setelah Tiongkok melakukan putaran baru permainan perang di sekitar pulau itu.
Pemerintah Taiwan yang dipilih secara demokratis menolak klaim kedaulatan Beijing, dengan mengatakan hanya rakyat pulau itu yang dapat memutuskan masa depan mereka.