kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

China membeli US$ 50 miliar produk pertanian AS untuk imbalan penangguhan tarif impor


Jumat, 13 Desember 2019 / 08:12 WIB
China membeli US$ 50 miliar produk pertanian AS untuk imbalan penangguhan tarif impor
ILUSTRASI. AS menyetujui penangguhan sejumlah tarif impor barang dari China dan mengurangi tarif sejumlah barang lainnya


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyetujui penangguhan sejumlah tarif impor barang dari China dan mengurangi tarif sejumlah barang lainnya. Ini merupakan imbalan atas janji China untuk menambah pembelian produk pertanian AS tahun depan.

Menurut sumber Reuters, langkah ini merupakan langkah awal penurunan tensi perang dagang kedua negara. Sumber yang mengetahui status negosiasi bilateral kedua negara mengatakan, AS akan menunda penetapan tarif impor atas US$ 156 miliar barang dari China yang sedianya berlaku pada 15 Desember dan mengembalikan tarif semula. Tarif ini adalah untuk produk seperti konsol video game, monitor komputer.

Sebagai penukar, China akan membeli US$ 50 miliar pada tahun depan. Rencana pembelian ini dua kali lipat impor produk pertanian dari AS pada tahun 2017 sebelum perang dagang memanas.

Gedung Putih tidak merilis pernyataan resmi. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah kedua syarat tersebut disetujui masing-masing pihak.

Baca Juga: Harga minyak terdongkrak kesepakatan AS-China

Dua orang yang akrab dengan negosiasi mengatakan bahwa negosiator AS menawarkan untuk memotong tarif barang-barang China sebanyak 50% serta menangguhkan tarif baru yang dijadwalkan mulai berlaku pada hari Minggu. Ini merupakan upaya untuk mengamankan kesepakatan fase satu yang awalnya dijanjikan pada Oktober lalu.

Perang dagang AS-Tiongkok telah memperlambat pertumbuhan global dan mengurangi keuntungan serta investasi bagi perusahaan di seluruh dunia. AS telah mengumumkan subsidi US$ 28 miliar untuk para petani AS yang terkena dampak perang dagang.

Baca Juga: Prediksi Kurs Rupiah: Cuma Bergerak Terbatas

"Jika ditandatangani, ini adalah fase pertama yang menggembirakan yang menahan kerusakan lebih lanjut hubungan bilateral," kata Craig Allen, Presiden Dewan Bisnis AS-China kepada Reuters.

Tapi ini baru permulaan. "Masalah yang dihadapi AS dan China rumit. Semua itu tidak mungkin diselesaikan dengan cepat," kata Allen.

Menurut angka Departemen Pertanian AS, China membeli $ 24 miliar dalam produk pertanian AS pada tahun 2017. Dalam konferensi pers pada 11 Oktober dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, Trump mengatakan bahwa kedua negara telah menyetujui kesepakatan perdagangan fase satu yang melibatkan kekayaan intelektual, jasa keuangan dan pembelian dari $ 40 (miliar) hingga $ 50 miliar produk pertanian.

Saat itu, Trump mengatakan bahwa kesepakatan tertulis akan menyusul dalam beberapa minggu. "Kami pada prinsipnya telah setuju untuk hampir semua yang saya sebutkan."

Tiongkok menolak keras untuk berkomitmen membeli sejumlah barang pertanian selama jangka waktu tertentu. Pejabat China mengatakan mereka ingin keleluasaan untuk membeli berdasarkan kondisi pasar.

Baca Juga: Wall Street mencetak rekor lagi setelah adanya laporan kesepakatan dasar AS-China

Setelah konferensi pers Oktober, analis mempertanyakan apakah angka US$ 50 miliar itu realistis. Kedelai merupakan setengah dari pembelian pertanian China pada 2017. Permintaan merosot karena musnahnya sebagian besar ternak babi di China akibat demam babi Afrika.

Pejabat China telah meminta AS untuk membatalkan tarif yang diberlakukan Trump sebagai syarat dari kesepakatan fase satu. Pemerintahan Trump telah menetapkan tarif impor Tiongkok ratusan miliar dolar, mulai Juli 2018.

Menurut sumber Reuters di Washington, meskipun tampaknya ada kesepakatan dasar, tidak jelas apakah itu perjanjian tertulis, dapat ditindaklanjuti, atau apakah China telah menyetujuinya.

"Sampai teks lengkapnya dirilis, itu tidak terlalu bisa ditindaklanjuti. Ini sangat tidak jelas bagi saya: Apakah ini perjanjian pada prinsipnya atau itu perjanjian?" kata sumber itu.

Baca Juga: Trump: AS semakin dekat dengan deal besar dengan China

Para pakar perdagangan percaya bahwa jika Trump tidak menangguhkan tarif yang dijadwalkan berlaku pada hari Minggu, para pejabat China akan menerapkan tarif lebih banyak pada barang-barang AS dan dapat menunda pembicaraan sampai setelah pemilihan presiden AS pada November 2020.

Pada bulan Agustus, China mengatakan akan memberlakukan tarif tambahan 5% dan 10% pada $ 75 miliar barang AS dalam dua gelombang. Tarif pada gelombang pertama dimulai pada 1 September, memukul barang-barang AS termasuk kedelai, daging babi, daging sapi, bahan kimia dan minyak mentah.

Tarif pada produk gelombang kedua akan diaktifkan pada 15 Desember, mempengaruhi barang mulai dari jagung dan gandum hingga pesawat kecil dan magnet tanah jarang.

China juga mengatakan akan mengajukan kembali pada 15 Desember tarif tambahan 25% untuk kendaraan buatan AS dan tarif 5% untuk onderdil mobil yang telah ditangguhkan pada awal 2019.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×