Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pihak berwenang China meminta bank-bank terbesar di negara itu untuk menurunkan suku bunga deposito setidaknya untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari setahun. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi China.
Penurunan bunga deposito membuka ruang bagi bank untuk memangkas bunga kredit.
Dikutip dari Bloomberg, sejumlah bank milik pemerintah seperti Bank of China Ltd., Industrial & Commercial Bank of China Ltd. dan Bank of Communications Co. disarankan untuk memangkas suku bunga pada berbagai produk.
"Termasuk jasa giro sebesar 5 basis poin dan untuk bunga deposito berjangka tiga tahun dan lima tahun minimal 10 basis poin," kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya itu.
Baca Juga: Bagi Elon Musk dan CEO Barat Lainnya yang ke China, Diam Adalah Emas
Bank-bank sedang menimbang permintaan tersebut dan dapat menyesuaikan suku bunga paling cepat minggu ini, kata sejumlah sumber Bloomberg. Namun, permintaan menurunkan bunga deposito itu tidak wajib.
Bank-bank besar di China saat ini menawarkan jasa giro sebesar 0,25%, dan bunga deposito masing-masing sebesar 2,6% dan 2,65%, untuk deposito berjangka tiga tahun, dan lima tahun.
Sementara itu, bank sentral China atau People's Bank Of China belum berkomentar soal ini.
“Pelonggaran moneter China lebih lanjut akan memiliki ruang lingkup terbatas, mengingat perpecahan kebijakan moneter China-AS dan transmisi moneter yang kurang efektif,” kata Bruce Pang, kepala ekonom untuk China Raya di Jones Lang LaSalle Inc.
“Pemotongan suku bunga deposito dapat memberikan insentif dan kapasitas ke bank untuk mendapatkan lebih banyak dukungan kredit. Ini juga berarti berkurangnya peluang pemotongan suku bunga kebijakan dalam waktu dekat," tambahnya.
Beijing telah meluncurkan serangkaian langkah untuk menopang ekonomi setelah serangkaian tindakan keras terhadap berbagai industri dan penguncian yang lama karena Zero Covid. Pihak berwenang juga berusaha menggenjot kredit untuk mendukung pemulihan setelah data terbaru menunjukkan perlambatan.
Setelah melonjak di kuartal pertama, kredit baru melemah di bulan April karena konsumen dan bisnis membatasi pinjaman mereka. Rumah tangga lebih banyak menabung dan membayar hipotek mereka, daripada mengambil lebih banyak utang.
Sementara pebisnis dihadapkan pada penurunan permintaan dan penurunan keuntungan.
Pemberi pinjaman besar termasuk ICBC dan Bank of China terakhir memangkas suku bunga acuan deposito mereka secara keseluruhan pada bulan September 2022 untuk pertama kalinya sejak 2015. Bank-bank yang lebih kecil mengikuti pada bulan April dengan penurunan suku bunga pada beberapa tenor.
Setelah pemotongan suku bunga deposito berlaku, itu akan menurunkan biaya bank, memungkinkan bank untuk menurunkan suku bunga pinjaman dari waktu ke waktu. Itu, pada gilirannya, akan membuatnya lebih menarik bagi konsumen dan bisnis untuk meminjam.
Sementara suku bunga deposito yang lebih rendah akan membuat konsumen kurang tertarik untuk memarkir uangnya di bank.
Baca Juga: Pemulihan Tak Berjalan Mulus, Proyeksi Ekonomi Global 2024 di Angka 2,4%