kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

China Mempertahankan Suku Bunga Acuan Kredit


Jumat, 20 Oktober 2023 / 13:05 WIB
China Mempertahankan Suku Bunga Acuan Kredit
ILUSTRASI. REUTERS


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Perekonomian China tampaknya sudah semakin stabil. Buktinya, bank sentralnya telah memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan kredit pada Oktober. Keputusan tersebut sesuai dengan ekspektasi pasar. 

The People’s Bank of China (PBOC) pada Jumat (20/10) mengumumkan suku bunga dasar kredit (LPR) tenor satu tahun dipertahankan pada level 3,45% dan LPR lima tahun tetap 4,20%.

Sebelum-sebelumnya, PBOC telah melakukan pelonggaran kebijakan dengan memangkas suku bunga guna merangsang permintaan kredit di tengah perlambatan ekonomi. 

Namun, pertumbuhan ekonomi China sudah mengalami perbaikan pada bulan September. Sehingga produk domestik bruto (PDB) negara itu tumbuh 4,9% pada kuartal III 2023, melampaui proyeksi 4,4% dari para ekonom sebelumnya.

Penjualan ritel, sebagai indikator tingkat konsumsi, dan aktivitas industri di China pada bulan September secara mengejutkan mengalami peningkatan. Hal itu mendorong pertumbuhan ekonomi di triwulan ketiga mengalahkan ekspektasi. 

Baca Juga: BI Kerek Suku Bunga Acuan Jadi 6%, Begini Kata Ekonom

Penjualan ritel, yang menjadi ukuran tingkat konsumsi, tercatat meningkat 5,5% yoy pada September, naik dari laju pertumbuhan 4,6% pada bulan sebelumnya. Analis sebelumnya memprediksi penjualan ritel hanya tumbuh 4,9%.

Dengan capaian tersebut, pelaku pasar memperkirakan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5% yang ditetapkan pemerintah China tahun 2023 akan tercapai. Sehingga diperkirakan tak akan ada lagi stimulus baru di sisa akhir tahun ini. 

"Aktivitas ekonomi telah stabil dan pihak berwenang dapat menunggu beberapa saat sebelum menerapkan pelonggaran moneter lebih lanjut," kata Analis Emerging Market di TD Securities dalam risetnya, dilansir Reuters, Jumat (20/10).

Sentimen bearish terhadap yuan juga dipandang sebagai faktor yang menghambat penurunan suku bunga lebih lanjut. Yuan telah terdepresiasi lebih dari 5% tahun ini terhadap dolar dan peningkatan likuiditas akan menambah tekanan tambahan pada mata uang tersebut.

Baca Juga: Gubernur BI Beberkan Alasan Akhirnya Kerek Suku Bunga Acuan

Sebagian besar penyaluran kredit baru dan outanding kredit di China berbasis LPR satu tahun. Sedangkan LPR 5 tahun lebih berpengaruh pada biaya Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).

Dalam survei Reuters terhadap 29 analis pasar dan pedagang, hampir semua peserta memperkirakan tidak ada perubahan pada LPR satu tahun, sementara semuanya memperkirakan suku bunga lima tahun akan tetap stabil.



TERBARU

[X]
×