Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mencatat pertumbuhan ekonomi terlemah dalam hampir 30 tahun terakhir pada tahun 2019. Perlambatan pertumbuhan itu tak terlepas dari dampak perang dagang dengan Amerika Serikat (AS) yang memukul ekonomi Tirai Bambu tersebut.
Sejumlah langkah stimulus yang dilakukan Tiongkok diharapkan dapat membendung perlambatan ekonomi yang lebih tajam pada tahun ini.
Baca Juga: Akibat wabah demam babi Afrika, produksi daging babi China anjlok 21,3% pada 2019
Mengutip Reuters, Jumat (17/1), Pada hari Jumat, China menutup tahun 2019 dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan menunjukkan langkah-langkah yang ditempuh untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Tahun 2020 merupakan tahun yang sangat penting bagi Partai Komunis yang berkuasa untuk memenuhi tujuannya menggandakan PDB dan pendapatan dalam dekade hingga 2020, dan mengubah China menjadi negara yang cukup makmur.
Produk domestik bruto kuartal keempat (PDB) naik 6,0% dari tahun sebelumnya, data dari Biro Statistik Nasional menunjukkan, stabil pada kecepatan yang sama dengan kuartal ketiga, meskipun masih yang terlemah dalam hampir tiga dekade.
Baca Juga: Bursa Asia menguat, terseret kenaikan Wall Street yang mencatat rekor baru