Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Yang meninggalkan pertumbuhan setahun penuh pada 6,1%, tingkat ekspansi tahunan paling lambat yang pernah dialami China sejak tahun1990. Analis memperkirakannya akan turun dari 6,6% pada 2018 menjadi 6,1%.
"Saya pikir itu (stabilisasi pertumbuhan pada kuartal keempat) adalah berkelanjutan," kata Louis Kuijs dari Oxford Economics di Hong Kong.
“Kami telah melihat peningkatan dalam industri. Kami telah melihat upaya (dari pembuat kebijakan) untuk memastikan ekonomi terus tumbuh, terutama upaya dalam pembiayaan infrastruktur," imbuhnya.
Baca Juga: Semakin berotot, rupiah di pasar spot menguat ke Rp 13.634 pada perdagangan hari ini
Seorang sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Beijing berencana menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah sekitar 6% tahun ini dari 6%-6,5% tahun lalu, tergantung pada peningkatan belanja infrastruktur untuk menangkal perlambatan yang lebih tajam.
Secara triwulanan, ekonomi tumbuh China1,5% pada Oktober-Desember, juga sesuai dengan harapan dan laju yang sama dengan tiga bulan sebelumnya.
Baca Juga: Data ekonomi AS positif, harga emas melanjutkan koreksi
Ada tanda perbaikan
Data ekonomi China bulan Desember yang dirilis bersamaan dengan PDB menunjukkan akselerasi mengejutkan dalam output pabrik dan pertumbuhan investasi, sementara penjualan ritel tumbuh pada kecepatan yang stabil dan solid.
Output industri tumbuh 6,9% pada Desember dari tahun sebelumnya, laju terkuat dalam sembilan bulan. Analis memperkirakan pertumbuhan akan turun menjadi 5,9% dari 6,2% pada November.