Sumber: Bloomberg | Editor: Dessy Rosalina
BEIJING. Bayang-bayang pelambatan ekonomi tidak menyurutkan langkah China menggenjot infrastruktur. Kabar terbaru, China Railway justru bersiap menambah jalur baru demi menggairahkan ekonomi.
Memasuki bulan Desember ini, China Railway mengoperasikan sejumlah jalur rel baru. Saat ini, China Railway tengah mengadakan ujicoba pada jalur kereta yang menghubungkan antara Xiamen, Provinsi Fujian dengan Shenzhen, Provinsi Guangdong.
Tepat 1 Desember kemarin, China Railway juga mengoperasikan jalur kereta 257 kilometer yang menghubungkan kota Tianjin dan Qinhuangdao di Provinsi Hebei.
Dus, China Railway mengoperasikan 10.000 kilometer jalur kereta baru berkecepatan tinggi di tahun ini. Mengutip International Finance News, China Railway berencana menambah tujuh jalur baru dalam waktu dekat.
Penambahan dua jalur baru di bulan ini membawa berkah bagi CSR Corp dan China CNR. Produsen kereta milik Pemerintah China ini keluar sebagai pemenang tender pengadaan kereta.
Kamis (5/12), China Railway mengumumkan bahwa CSR Corp dan China CNR meraih kontrak pembuatan 258 unit keretasuper cepat senilai total CNY 44,3 miliar atau setara US$ 7,3 miliar.
Perinciannya; CSR mengantongi kontrak pembelian senilai CNY 25,9 miliar. Nilai ini untuk pembelian 83 unit rangkaian kereta peluru super cepat yang memiliki kecepatan maksimum mencapai 350 kilometer per jam (kph).
CSR juga mengantongi proyek pengadaan 78 unit kereta super cepat dengan kecepatan 250 kph. Sementara, China CNR menerima kontrak senilai CNY 18,4 miliar.
Bujet CNY 50 miliar
Pemerintah China memang terus menggenjot pembangunan infrastruktur, terutama transportasi massal kereta api. Di Agustus 2013, China Railway mengatakan telah menyiapkan dana sebesar CNY 50 miliar.
Dana jumbo ini bakal digunakan untuk membeli kereta dalam jumlah besar. Langkah ini sekaligus bertujuan mengakhiri kekosongan ekspansi China Railway sejak tahun 2011 silam.
Kala itu, kereta berkecepatan tinggi mengalami tabrakan. Sekitar 40 warga China dilaporkan meninggal dalam kecelakaan tersebut. "Permintaan kereta peluru masih akan tinggi seiring bertambahnya jalur kereta baru," ujar Xu Minle, Analis Bank of China International Ltd, seperti dikutip Bloomberg.
China Railway mengoperasikan 10.000 kilometer jalur kereta. China Railway merupakan operator kereta yang sebelumnya bernama Kementerian Kereta Api.