kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

China recall 54 kereta api cepat setelah kecelakaan dahsyat


Senin, 15 Agustus 2011 / 12:25 WIB
China recall 54 kereta api cepat setelah kecelakaan dahsyat
ILUSTRASI. Suasana di lokasi tambang pit Bendili tambang Bintang, Kaltim Prima Coal, Sangatta, Kalimantan Timur


Reporter: Dyah Megasari, Reuters |

SANGHAI/BEIJING. Perusahaan pembuat kereta api terbesar urutan kedua China yaitu China CNR Corp Ltd menarik kembali 54 kereta api cepat dengan alasan keamanan penumpang. Recall datang tiga minggu setelah 40 orang tewas dalam kecelakaan kereta berkecepatan tinggi. Kecelakaan itu menyulut kemarahan publik hingga pemerintah menutup akses media yang ingin meliput dan membekukan persetujuan proyek kereta api baru.

Awalnya, para pejabat perkeretaapian menyebutkan penyebab utama kecelakaan itu adalah sambaran petir yang menyebabkan terganggunya sinyal. Namun media China mengutip seorang peneliti senior mengatakan, kecelakaan itu disebabkan oleh kegagalan manajemen dan sebetulnya bisa dihindari.

China selama bertahun-tahun mengembangkan jaringan kereta api dengan kecepatan tinggi untuk menyaingi kereta yang sejenis buatan Jepang. Tahun lalu, investasi dalam proyek tersebut mencapai 749,5 yuan.

Sebelum kecelakaan, ada fakta penting yang menarik. Menteri kereta api, Liu Zhijun sebagai tokoh kunci yang mengembangkan teknologi ini dipecat pada Februari silam lantaran kasus korupsi.

Kereta api cepat ini merupakan simbol kemajuan teknologi China. Bahkan keberadaannya sudah merambah area politik.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×