kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

China Siapkan Armada Feri untuk Serang Taiwan


Senin, 27 Mei 2024 / 06:35 WIB
China Siapkan Armada Feri untuk Serang Taiwan
ILUSTRASI. Sebuah kapal perang China menavigasi perairan dekat Pulau Pengjia di Taiwan utara, 23 Mei 2024.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - China sedang mempersiapkan armada feri dan kapal sipil untuk menyerang Taiwan. Menurut sebuah lembaga riset Amerika, hal ini dilakukan Beijing untuk meningkatkan kampanye tekanannya terhadap negara kepulauan tersebut.

Melansir The Telegraph, meskipun Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) kekurangan jumlah kapal pendarat amfibi yang diperlukan untuk melakukan invasi seperti yang terlihat pada pendaratan D-Day, mereka dapat menjembatani kesenjangan tersebut dengan kapal-kapal sipil, termasuk lusinan kapal roll-on dan roll-off feri raksasa yang masing-masing dapat membawa ratusan kendaraan lapis baja.

“Pendaratan amfibi yang diserang adalah salah satu manuver militer yang paling sulit,” kata Ray Powell, direktur SeaLight, sebuah proyek Universitas Stanford yang berfokus pada aktivitas zona abu-abu di Laut China Selatan.

Kapal feri sipil biasanya merupakan pilihan yang buruk untuk misi semacam itu. Tetapi, menurutnya, kapal tersebut dapat digunakan untuk mengangkut pasukan secara massal melintasi Selat Taiwan setelah pertahanan pesisirnya dihancurkan, atau untuk membuat militer pulau itu kewalahan dengan jumlah pasukan yang besar.

Sementara itu, Taipei harus bereaksi terhadap kampanye yang disebut aktivitas “zona abu-abu” termasuk serangan siber yang sering terjadi, serangan rutin oleh jet militer di wilayah udaranya, dan pelecehan yang dilakukan kapal China di perairannya.

Baca Juga: Presiden Taiwan Kembali Sampaikan Niat Baik Setelah Latihan Militer China

Kekuatan militer Taiwan jauh lebih kecil dibandingkan China, namun dilindungi oleh daerah pegunungan yang sulit dijangkau – dan Selat Taiwan yang berbahaya sepanjang 110 mil.

Angkatan Laut Tiongkok telah memiliki armada permukaan terbesar di dunia, dan mereka juga telah membangun lusinan kapal serba guna yang mampu beraksi di masa damai dan perang.

Mengutip seorang pakar militer China yang tidak disebutkan Namanya, media pemerintah China telah menggembar-gemborkan upaya ini selama bertahun-tahun, yakni secara teratur memuji partisipasi kapal feri dalam latihan pendaratan lintas laut. 

Dan stasiun televisi CCTV memuji Bang Chui Dao yang panjangnya 135 meter untuk latihan militer pada tahun 2019. Ada pula Bohai Pearl yang panjangnya 164 meter pada tahun 2021, yang menurut Global Times akan menjadi tambahan yang bagus untuk mengangkut pasukan dalam skala besar dalam misi pendaratan amfibi.

Baca Juga: Latihan Militer China di Sekitar Taiwan: Skenario untuk Merebut Kekuasaan

Berita lainnya mengulas tentang Chang Da Long, sebuah kapal feri sipil yang cukup besar untuk membawa cukup banyak tank berat dan kendaraan lain untuk mengisi dua batalyon infanteri mekanis. Diberitakan bahwa kapal tersebut mengenakan cangkang sipil, tetapi memiliki jantung kapal militer. 

Tom Shugart, seorang analis di lembaga pemikir Center for New American Security, memperkirakan pada tahun 2022 bahwa kapal sipil China dapat secara dramatis meningkatkan tonase material militer yang dapat dipindahkan oleh kapal serbu amfibi militer yang ada, sehingga memberikan kapasitas untuk mengangkut sekitar 300.000 personel pasukan dan kendaraan mereka melintasi selat Taiwan dalam waktu sekitar 10 hari.



TERBARU

[X]
×