kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China sukses menyalakan matahari buatan untuk pertama kali


Selasa, 08 Desember 2020 / 05:37 WIB
China sukses menyalakan matahari buatan untuk pertama kali
ILUSTRASI. Matahari buatan, reaktor nuklir China HL-2M Tokamak


Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China berhasil menyalakan reaktor fusi nuklir yang mereka sebut sebagai " matahari buatan" untuk pertama kalinya. Kabar tersebut disampaikan oleh media pemerintah pada Jumat (4/12/2020) sebagaimana dilansir dari AFP. 

Pengoperasian reaktor fusi nuklir tersebut menandai kemajuan besar dalam kemampuan penelitian tenaga nuklir Negeri “Panda”. Reaktor bernama HL-2M Tokamak tersebut adalah perangkat penelitian eksperimental fusi nuklir terbesar dan tercanggih di China. 

Para ilmuwan di China juga berharap perangkat tersebut berpotensi membuka sumber energi bersih yang kuat. Reaktor tersebut menggunakan medan magnet yang kuat untuk memadukan plasma panas dan dapat mencapai suhu lebih dari 150 juta derajat Celsius, menurut surat kabar People's Daily. 

Baca Juga: Bergolak lagi, dua kapal perang AS memasuki Laut China Selatan

Itu berarti, panas yang dihasilkan reaktor tersebut kira-kira 10 kali lebih panas dari inti matahari di mana suhunya sekitar 15 juta derajat Celsius. Karena tenaga dan panas yang dihasilkan sangat besar, reaktor yang terletak di Provinsi Sichuan tersebut sering dijuluki sebagai “matahari buatan”. 

"Pengembangan energi fusi nuklir tidak hanya sebagai cara untuk menyelesaikan kebutuhan energi strategis China, tetapi juga memiliki signifikansi besar untuk pengembangan energi dan ekonomi nasional China yang berkelanjutan di masa depan," tulis surat kabar People's Daily. 

Ilmuwan China sendiri telah bekerja mengembangkan versi yang lebih kecil dari reaktor fusi nuklir sejak 2006. Mereka berencana untuk menggunakan perangkat tersebut bekerja sama dengan para ilmuwan yang mengerjakan Reaktor Eksperimental Termonuklir Internasional (ITER). 

ITER merupakan proyek penelitian fusi nuklir terbesar di dunia yang berbasis di Perancis, yang diharapkan akan selesai pada 2025. 

Fusi nuklir yang diteliti melalui ITER yakni menggabungkan inti atom untuk menciptakan energi dalam jumlah besar. Mekanisme fusi nuklir tersebut berkebalikan dari proses fisi nuklir yang digunakan dalam senjata atom dan pembangkit listrik tenaga nuklir. 

Baca Juga: Libatkan 5.000 prajurit, Jepang-AS mulai gelar latihan militer bersama

Tidak seperti fisi, fusi tidak mengeluarkan gas rumah kaca dan mengurangi risiko kecelakaan atau pencurian bahan atom. Tetapi untuk mencapai fusi sangatlah sulit dan sangat mahal, ITER sendiri diperkirakan menelan anggaran sebesar 22,5 miliar dollar AS (Rp 318 triliun). 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "China Berhasil Nyalakan "Matahari Buatan" untuk Pertama Kalinya, Ini Bentuknya".
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×