kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.202   22,00   0,14%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bergolak lagi, dua kapal perang AS memasuki Laut China Selatan


Senin, 07 Desember 2020 / 23:45 WIB
Bergolak lagi, dua kapal perang AS memasuki Laut China Selatan


Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kapal perang Amerika Serikat (AS) sekali lagi memasuki Laut China Selatan. Dua kapal perang negeri uak Sam berlayar ke perairan "terpanas" itu pada Minggu (6/12).

Data pelacakan yang South China Sea Strategic Situation Probing Initiative (SCSPI), lembaga think thank berbasis di Beijing, rilis menunjukkan, dua kapal perang dari Makin Island Amphibious Ready Group (ARG) Angkatan Laut AS memasuki Laut China Selatan pada Minggu (6/12).

Kapal serbu amfibi USS Makin Island (LHD-8) masuk dari Utara Laut Filipina dan kapal dok pengangkut amfibi USS Somerset (LPH-25) masuk dari Selatan Laut Filipina.

Pergerakan kapal perang negeri uak Sam itu setelah Pentagon mengumumkan Penjabat Sementara Menteri Pertahanan Christopher Miller pada Sabtu (5/12) berangkat ke Indonesia, Filipina, dan Markas Komando Indo-Pasifik AS.

Baca Juga: Ramaikan Laut China Selatan, Inggris segera kirim kapal induk ke Jepang

AS pertahankan kehadiran militer di Laut China Selatan

Menurut Li Jie, pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, AS saat ini bertujuan untuk menjaga postur pencegah militer terhadap China dalam 50 hari terakhir

"AS akan mempertahankan kehadiran militer di Laut China Selatan dan Selat Taiwan untuk waktu yang lama," kata Li kepada Global Times, Senin (7/12).

Data Kementerian Luar Negeri China memperlihatkan, pesawat militer AS melakukan lebih dari 2.000 penerbangan di atas Laut China Selatan pada paruh pertama 2020. 

Lalu, hingga pertengahan Oktober, kapal perang AS telah berlayar melalui Selat Taiwan sebanyak 10 kali, mengacu  catatan publik dari otoritas pertahanan Taiwan.

Baca Juga: China: Beberapa orang di AS menganut mentalitas Perang Dingin

Kehadiran kapal perang AS di Laut China Selatan sekali lagi menunjukkan, AS adalah perusak perdamaian dan stabilitas regional, Zhang Junshe, peneliti senior di Institut Penelitian Studi Militer Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat Asia (PLA), mengatakan kepada Global Times.

Zhang memperkirakan, AS kemungkinan besar akan melakukan latihan amfibi di Laut China Selatan dan mobilisasi pasukan antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.

Selanjutnya: Jepang-AS mulai gelar latihan militer bersama, melibatkan 5.000 prajurit



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×