Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING/TAIPEI. China menegaskan telah mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kedaulatan negara dan tidak akan mentoleransi aktivitas separatis.
Pernyataan ini muncul setelah Taiwan melaporkan peningkatan signifikan aktivitas militer China di sekitar wilayahnya dan mendesak Beijing untuk menghentikan provokasi.
Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan keberadaan 53 pesawat militer, 11 kapal angkatan laut, serta delapan kapal sipil China dalam 24 jam terakhir. Militer Taiwan menyebut aktivitas tersebut sebagai gangguan terang-terangan terhadap stabilitas regional.
Baca Juga: Perjanjian Pertama Inisiatif Perdagangan Taiwan-AS Berlaku, China Murka
Juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, Zhu Fenglian, menyatakan Beijing akan terus memantau dengan cermat kolusi antara pasukan separatis Taiwan dan kekuatan eksternal.
Ia menegaskan bahwa China akan mengambil langkah tegas untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya.
Aktivitas militer ini diyakini terkait dengan kunjungan Presiden Taiwan Lai Ching-te ke Pasifik yang termasuk persinggahan di Hawaii dan Guam.
Seorang pejabat senior keamanan Taiwan menyebut langkah ini sebagai upaya Beijing untuk mengirim pesan politik kepada pemerintahan baru Amerika Serikat.
Baca Juga: 47 Pesawat Militer dan 12 Kapal Angkatan Laut China Mengelilingi Taiwan
Diplomat keamanan di kawasan tersebut menggambarkan skala operasi China sebagai tidak pernah terdengar dalam beberapa tahun terakhir.
Taiwan menduga China membutuhkan waktu hingga 70 hari untuk merencanakan operasi ini, yang dinilai ditujukan untuk memberi tekanan kepada sekutu AS, bukan hanya terhadap kunjungan Lai.