Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BEIJING. Kepala perencanaan perekonomian China Xu Shaoshi mengatakan, perekonomian Negeri Panda tidak akan mengalami hard landing meskipun dilakukan pemangkasan prediksi pertumbuhan.
"Prediksi mengenai hard landing itu tidak akan menuju kemana-mana," jelasnya.
Sebaliknya, Xu yang saat ini mengepalai National Development and Reform Commission (NDRC) mengatakan, perlambatan pertumbuhan global yang akan berdampak negatif pada ekonomi China tahun ini.
"Pertama, kami mengestimasi lambatnya pemulihan dan rendahnya tingkat suku bunga ekonomi dunia akan terus berlanjut hingga beberapa waktu ke depan," jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, ancaman lain juga datang dari kondisi pasar finansial global yang tidak stabil, anjloknya harga komoditas, dan meningkatnya risiko geopolitik.
Xu menegaskan, China akan bekerja untuk menaikkan efisiensi dari investasi pemerintah. Salah satu caranya yakni dengan melakukan perencanaan pengeluaran yang lebih terarah.
Strategi itu dinilai sangat kontras dengan kebijakan suntikan stimulus terakhir setelah krisis finansial global. Pada saat itu, pemerintah China membangun kota-kota tanpa tuan, jalan tol tanpa tujuan, serta bandara untuk mendorong pertumbuhan.
Sekadar mengingatkan, pada Kongres Nasional Partai Komunis yang berlangsung Sabtu (5/3) lalu, China menurunkan target pertumbuhan ekonomi 2016 ke kisaran 6,5%-7%.
Tahun lalu, target pertumbuhan China adalah 7%. Namun, ekonomi hanya berhasil tumbuh 6,9%. Ini merupakan pertumbuhan paling rendah dalam 25 tahun terakhir.
Saat mengumumkan penurunan target pertumbuhan, Perdana Menteri Li Keqiang mengingatkan tantangan besar yang akan dihadapi China ke deoannya.