kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

China Usir Pesawat dan Kapal Filipina di Laut China Selatan, Ketegangan Memanas


Jumat, 12 Desember 2025 / 20:29 WIB
China Usir Pesawat dan Kapal Filipina di Laut China Selatan, Ketegangan Memanas
ILUSTRASI. China menyatakan telah mengusir sebuah pesawat Filipina serta sejumlah kapal negara tersebut yang berada di dekat atol-atol sengketa di Laut China Selatan(PLA North China Sea Fleet/Weibo)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China menyatakan telah mengusir sebuah pesawat Filipina serta sejumlah kapal negara tersebut yang berada di dekat atol-atol sengketa di Laut China Selatan, dalam insiden terbaru yang kembali memanaskan ketegangan di kawasan strategis tersebut.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat, militer China mengatakan telah memberikan peringatan keras dan “mengusir” pesawat Filipina yang disebut “melanggar” wilayah udara di atas Scarborough Shoal. Namun, pihak militer tidak merinci tanggal terjadinya insiden tersebut.

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, klaim yang tumpang tindih dengan zona ekonomi eksklusif Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam. Sengketa yang belum terselesaikan selama bertahun-tahun terus memicu konflik mengenai kepemilikan pulau dan fitur maritim di kawasan tersebut.

China Tuduh Kapal Filipina “Memancing Keributan” di Sabina Shoal

Dalam pernyataan terpisah, China Coast Guard (CCG) menyebut beberapa kapal Filipina memasuki perairan dekat Sabina Shoal dengan tujuan “membuat masalah dan memprovokasi insiden”.

Baca Juga: India Permudah Visa Bisnis untuk Profesional Asal China

CCG menambahkan bahwa pihaknya telah mengambil “tindakan pengendalian”, termasuk memberikan peringatan verbal dan melakukan pengusiran paksa terhadap kapal-kapal tersebut.

Hingga laporan ini diterbitkan, Kedutaan Besar Filipina di Beijing, serta Kementerian Luar Negeri dan dewan maritim Filipina, belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

Putusan Arbitrase 2016 Masih Ditolak Beijing

Pada 2016, Permanent Court of Arbitration (PCA) di Den Haag memutuskan bahwa klaim historis China di wilayah tersebut tidak memiliki dasar hukum internasional. Beijing hingga kini menolak putusan tersebut.

Baca Juga: China Genjot Lelang Kedelai untuk Serap Impor AS di Tengah Kelebihan Pasokan

Scarborough Shoal merupakan salah satu fitur maritim paling diperebutkan di Asia, sekaligus menjadi titik rawan dalam berbagai ketegangan diplomatik terkait hak berdaulat dan akses penangkapan ikan.

Pada September lalu, China menyetujui pembentukan cagar alam nasional di atol yang disengketakan itu, langkah yang memicu protes keras dari Manila.

Sabina Shoal atau Xianbin Reef menurut China, dan Escoda Shoal menurut Filipina terletak sekitar 150 km sebelah barat Provinsi Palawan, dan berada sepenuhnya dalam zona ekonomi eksklusif Filipina.

Selanjutnya: Investor Ritel Dinilai Topang Laju IHSG, Cermati Rekomendasi Analis

Menarik Dibaca: Hujan Sangat Lebat Turun di Provinsi Ini, Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (13/12)




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×