Reporter: Umi Kulsum | Editor: Tri Adi
KONTAN.CO.ID - Lahir dan tumbuh di keluarga pekerja keras membuat Laurence Graff menjadi sosok pria berkemauan keras untuk sukses. Mengenal berlian di usia muda membuatnya dengan mudah jatuh cinta. Graff merasa dirinya memang terlahir untuk berkecimpung dengan berlian. Mengubah batu kasar menjadi berlian bernilai tinggi menjadi kebahagiaan tersendiri baginya. Memburu perhiasan langka di lakukan untuk membuat koleksi perhiasan yang paripurna.
Kisah metamorfosis Laurence Graff sebagai maestro perhiasan mirip dengan berlian yang bertransformasi dari karbon mentah kasar menjadi permata berhaga nan indah. Graff selalu merasa bahwa dirinya selalu tertarik dengan berlian. Dia percaya bahwa dia memang terlahir untuk berkecimpung dengan berlian.
Dorongan dan naluri wiraswasta yang dia miliki diwarisi dari sang nenek Katie Graff sebagai otak bisnis di keluarga. Dia terlahir dari keluarga pekerja keras dan Graff memiliki keturunan berkemauan keras untuk sukses
Keberanian mengambil risiko dan mau bekerja keras berkontribusi besar terhadap perkembangan bisnisnya. Salah satu kejadian yang menjadi titik balik bisnisnya adalah ketika dia bertemu penjual berlian. Graff menjanjikan akan membuatkan 33 cincin berlian kecil. Alih-alih membuat 33 cincin, Graff malah membuat satu cincin dengan satu berlian utuh besar.
Dia lantas menjual cincin itu ke sebuah toko perhiasan di utara Inggris. Setelah itu pemilik toko mengontak Graff untuk memesan cincin lainnya.
Dia terus berusaha menciptakan cincin unik yang diinginkan semua orang. Misalnya, Graff membuat cincin dengan satu berlian dan enam batu berharga di sekelilingnya. Kemudian dikelilingi lagi dengan 12 batu lain dan membentuk kluster lainnya dengan 19 batu. Setelah lama berkecimpung dengan berlian, Graff juga membuat perhiasan dari zamrud, rubi dan safir.
Itu yang membuat produknya cepat dikenal oleh dunia. Graff sering bepergian mengunjungi istana atau ke kapal pesiar pribadi orang-orang kaya untuk memperkenalkan berliannya. Toko pertama di luar Inggris dibuka pada tahun 2000 di Hotel de Paris di Monaco.
Graff gemar memburu berlian langka yang membuat harga jualnya selangit. Untuk mengakuisisi berlian langka dan mewah memang tidaklah mudah. Dia tak sembarangan mengakuisisi satu per satu bongkahan berlian yang dibelinya. Kualitas produk yang tinggi membuat Graff sering mendapatkan penghargaan.
Pertama kali penghargaan yang dia raih hanya enam tahun setelah usaha pertamanya berdiri pada 1960 silam untuk merek perhiasan dengan desain terbaik. "Saya percaya bahwa ketika mendapatkan batu, terutama yang sangat langka, ini adalah tanggung jawab yang sangat besar," kata Graff.
Graff pernah mengakuisisi berlian Windsor Yellows di Jenewa dengan mengikuti acara pelelangan permata milik Wallis Simpson, Duchess of Windsor. Berlian mewah itu masing-masing memiliki 51,01 karat dan 40,22 karat.
Berlian ternama lain yakni Intan Paragon diakuisisi oleh Graff. Paragon adalah berlian 7 sisi dari 137,82 karat dan dipakai sebagai bagian dari kalung "milenium" berlian berbentuk bulat, pink, biru dan kuning oleh Naomi Campbell pada tahun 1999.
Nama Graff makin dikenal pengusaha lain sebagai pembeli batu berlian besar. Langkah bisnisnya semakin ekspansif dengan membeli berlian Lesotho seharga US$ 12,4 juta.
Kemudian Graff memotong batu tersebut menjadi 26 berlian tanpa cacat. Lalu ada juga Berlian Letseng Legacy yang digali dari tambang yang sama dengan tambang berlian Lesotho Promise Letseng. Batu ini dakuisisi oleh Graff seharga US$10,4 juta, mereka menghasilkan 20 berlian.
Kemudian Graff juga pernah membeli berlian berukuran 709 karat yang digali di Sierra Leone di sebuah acara pelelangan di New York dengan harga Rp 87,8 miliar. Berlian itu disebut-sebut sebagai berlian terbesar ke-14 di dunia. Setengah dari uang hasil penjualan berlian itu akan digunakan oleh pemerintah untuk memperbaiki kondisi desa di Sierra Leone.
(Bersambung)
