Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONGKONG. Kabar buruk datang dari bursa Hongkong. Saham Citi Pacific Ltd, mengalami keterpurukan terdalam selama 18 tahun terakhir. Anjloknya saham terjadi setelah Citic memprediksi mengalami kerugian atas pertukaran mata uang asing ilegal sebesar HK$ 15,5 miliar atau US$ 2 miliar.
Pada pukul 12.29 waktu lokal, unit dari perusahaan investasi terbesar milik pemerintah China itu terperosok 47% menjadi HK$ 7,70. “Rekan-rekan perbankan mengatakan akan terus mendukung kami dan Citic Pacific masih beroperasi seperti biasa. Kami mengerti bahwa investor dan analis merasa kecewa, dan kami sangat menyesal hal ini terjadi,” ujar Managing Director Citic Pacific Henry Fan, hari ini.
Sebelumnya, perusahaan tersebut sudah memecat Financial Director Leslie Chang dan Financial Controller Chau Chi Yin. Selain itu, Citic Pacific juga meyakinkan bahwa induk usahanya akan membantu dengan menggelontorkan dana pinjaman sebesar US$ 1,5 miliar.
“Perusahaan boleh jadi bakal bangkrut jika tidak mendapat bantuan pinjaman dari induk perusahaan. Pasalnya, pihak bank lain dipastikan tidak akan berani meminjamkan dananya di tengah situasi pengetatan kredit seperti sekarang ini. Kejadian ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki masalah dalam risiko manajemen,” papar Liu Yang, managing director Atlantis Investment Management Ltd.
Sekadar informasi, kejadian ini bermula pada saat Citic Pacific bertaruh bahwa dolar Australia akan menguat. Sayangnya, dolar Negeri Kanguru itu malah melemah 30% atas dolar AS dari nilai tertinggi selama 25 tahun terakhir pada Juli lalu.
Anjloknya harga saham yang merupakan terparah sejak 1990, secara otomatis juga ikut memangkas nilai kapitalisasi Citic Pacific menjadi HK$ 17,3 miliar. Selain itu, penurunan hari ini juga mengurangi nilai dari saham-saham yang dimiliki oleh manajemen direksi.
Pada pukul 12.29 waktu lokal, unit dari perusahaan investasi terbesar milik pemerintah China itu terperosok 47% menjadi HK$ 7,70. “Rekan-rekan perbankan mengatakan akan terus mendukung kami dan Citic Pacific masih beroperasi seperti biasa. Kami mengerti bahwa investor dan analis merasa kecewa, dan kami sangat menyesal hal ini terjadi,” ujar Managing Director Citic Pacific Henry Fan, hari ini.
Sebelumnya, perusahaan tersebut sudah memecat Financial Director Leslie Chang dan Financial Controller Chau Chi Yin. Selain itu, Citic Pacific juga meyakinkan bahwa induk usahanya akan membantu dengan menggelontorkan dana pinjaman sebesar US$ 1,5 miliar.
“Perusahaan boleh jadi bakal bangkrut jika tidak mendapat bantuan pinjaman dari induk perusahaan. Pasalnya, pihak bank lain dipastikan tidak akan berani meminjamkan dananya di tengah situasi pengetatan kredit seperti sekarang ini. Kejadian ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki masalah dalam risiko manajemen,” papar Liu Yang, managing director Atlantis Investment Management Ltd.
Sekadar informasi, kejadian ini bermula pada saat Citic Pacific bertaruh bahwa dolar Australia akan menguat. Sayangnya, dolar Negeri Kanguru itu malah melemah 30% atas dolar AS dari nilai tertinggi selama 25 tahun terakhir pada Juli lalu.
Anjloknya harga saham yang merupakan terparah sejak 1990, secara otomatis juga ikut memangkas nilai kapitalisasi Citic Pacific menjadi HK$ 17,3 miliar. Selain itu, penurunan hari ini juga mengurangi nilai dari saham-saham yang dimiliki oleh manajemen direksi.
Berita Terkait
Internasional
Developer China Picu Penurunan Indeks Hang Seng
Internasional
Ancaman Badai Membuat Bursa Hongkong Tutup
Internasional