Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro
BAGHDAD. Bank asal Amerika Serikat, Citigroup Inc, terus mengincar pasar negara berkembang. Kali ini, Citigroup membidik Irak. Potensi belanja infrastruktur di negara ini mencapai US$ 1 triliun.
Citigroup telah mendapat persetujuan untuk membuka kantor perwakilan di Baghdad. Bank beraset terbesar ketiga di AS ini juga berniat memperbanyak kantor cabang di negara yang tengah membangun setelah porak poranda pasca perang. "Irak adalah raksasa yang tengah membangun dan memiliki potensi besar," ungkap Mayank Malik, Chief Executive Officer Citigroup wilayah Yordania, Irak, Suriah dan Palestina, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (27/6).
Ada dua peluang besar di Irak, yakni bisnis minyak dan proyek infrastruktur. "Kami memprediksi potensinya bisa US$ 1 triliun dari waktu ke waktu," tutur Malik.
Irak adalah pemegang cadangan terbukti minyak terbesar kelima di dunia. Irak tahun ini mengerek anggaran belanja 18% menjadi US$ 118 miliar.