Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada hari pertama masa jabatannya yang kedua sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tidak membuang waktu untuk menandatangani serangkaian perintah eksekutif.
Pada 21 Januari, situs web Gedung Putih mencantumkan 25 perintah eksekutif, termasuk salah satu yang kontroversial mengenai penggantian nama Gulf of Mexico menjadi Gulf of America.
Alasan di Balik Perintah Eksekutif Trump
Dalam perintah tersebut, Trump menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk "memulihkan nama-nama yang menghormati keagungan Amerika".
Perintah itu menekankan pentingnya menghormati kontribusi para pahlawan Amerika dalam sejarah dengan memberi nama pada "harta nasional" seperti keajaiban alam dan karya seni bersejarah.
Baca Juga: Era Baru Perang Dagang Trump Dimulai, Ancam Tarif untuk UE dan Ultimatum bagi China
Sebagai contoh, Trump memerintahkan pengembalian nama puncak tertinggi di Amerika Utara menjadi Mount McKinley untuk menghormati Presiden McKinley. Selain itu, Gulf of Mexico—sebuah wilayah perairan strategis dan ekonomis bagi AS—akan secara resmi disebut sebagai Gulf of America.
Trump menggambarkan wilayah itu sebagai "aset integral bagi bangsa kita yang sedang berkembang pesat" dan "bagian yang tak terpisahkan dari Amerika". Dalam perintahnya, ia menyoroti pentingnya peran perairan ini dalam membentuk masa depan ekonomi global dan kontribusinya terhadap perekonomian Amerika.
Respons Tegas dari Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum
Mengutip unilad, Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, dengan cepat merespons perintah kontroversial tersebut. Dalam sebuah pengarahan pada pagi hari Selasa, 21 Januari, Sheinbaum menegaskan bahwa terlepas dari keputusan Trump, nama perairan itu akan tetap dikenal sebagai Gulf of Mexico di seluruh dunia.
Baca Juga: Meksiko Terapkan Tarif Baru yang Bisa Hancurkan E-Commerce Seperti Shein dan Temu!
Ia mengatakan, seperti dikutip oleh DW.com: "Dia [Trump] bisa menyebutnya 'Gulf of America' di landas kontinennya. Namun bagi kami, ini tetap Gulf of Mexico, dan bagi seluruh dunia, ini tetap Gulf of Mexico."
Sheinbaum juga mengingatkan pentingnya menjaga kepala dingin dan merujuk pada perjanjian-perjanjian yang telah disepakati sebelumnya daripada terpancing oleh retorika politik. Ia menambahkan: "Rakyat Meksiko dapat yakin bahwa kami akan selalu membela kedaulatan dan kemerdekaan kami."