Sumber: Dow Jones |
SHANGHAI. PetroChina Co., anak perusahaan China National Petroleum Corp., bakalan memperbesar kapasitas kilang minyak mentah miliknya di Liaoyang, China sebesar 11% menjadi 10 juta metrik ton setahun atau 200.000 barel minyak mentah per hari. Kilang ini hanya digunakan untuk memproduksi minyak mentah asal Rusia untuk CNPC.
Bentuk pengembangan kilang ini termasuk menambahkan satu juta ton per tahun hydroracking unit dan dua juta ton per tahun hydrorefining unit. Jika tak meleset, pengembangan kilang ini bakalan rampung pada akhir tahun 2010. CNPC melansir kabar ini melalyi situsnya, Kamis (16/7).
Saat ini, kapasitas kilang PetroChina ini hanya bisa memuat 5,5 juta ton minyak mentah Rusia dan 3,5 juta ton minyak mentah Venezuela.
Asal tahu saja, China dan Rusia memang telah membikin kesepakatan mengenai oil-for-loan di bulan April lalu. Rusia akan mengekspor 15 juta ton minyak mentah ke China selama 20 tahun ke depan. Nah, pengembangan kilang ini merupakan respons atas kesepakatan oil-for-loan tersebut.
Nantinya, setelah fasilitas anyar ini terpasang, kilang Liaoyang akan mampu memproduksi diesel yang sesuai dengan kebijakan emisi standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Apalagi, Beijing telah mengadopsi standar emisi bahan bakar yang setara dengan standar Euro IV; terutama untuk Olympics Games sebagai bagian dari kampanye go-green-nya.
Sementara itu, perusahaan minyak pelat merah asal Rusia OAO Rosneft berencana untuk membangun kilang anyar untuk memproses minyak mentahnya dengan kapasitas mencapai 300.000 barel per hari. Untuk membangun kilang ini, Rosneft berkolaborasi dengan CNPC dan akan dibangun di wilayah di Tianjun. Kilang ini juga akan menggarap minyak mentah yang diusung dari Rusia. Jika tak meleset, kilang patungan ini akan rampung pada tahun 2012.