Reporter: Herry Prasetyo | Editor: A.Herry Prasetyo
SHANGHAI. Persaingan yang kian sengit di pasar minuman di China, mendorong Coca-Cola Co mengepakkan sayap lebih kuat. Perusahaan minuman terbesar di dunia ini berencana menggelontorkan investasi di China senilai lebih dari US$ 4 miliar sepanjang tahun 2015-2017.
Selain menghadapi pesaing, investasi tersebut juga untuk menambah produk baru demi memenuhi permintaan konsumen. Sebelumnya, Coca-Cola telah menginvestasikan dana US$ 4 miliar di China untuk periode tahun 2012-2014.
Mengutip Bloomberg, perusahaan yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat (AS), juga membuka kemungkinan mengakuisisi perusahaan di China. Presiden unit bisnis Coca-Cola di China dan Korea David Brooks, mengatakan tengah mempertimbangkan kerjasama dengan perusahaan lain untuk melengkapi lini bisnis, seperti perusahaan produsen jus atau minuman lain.
Coca Cola terus memacu investasi di China untuk melipatgandakan pendapatan global sebesar US$ 200 miliar selama 10 tahun, hingga tahun 2020. Namun, tak mudah bagi Coca-Cola untuk mencapai target tersebut. Maklum, Coca-Cola harus menghadapi persaingan keras dari PerpsiCo Inc dan perusahaan lokal Hangzhou Wahahah Group.
PepsiCo, produsen minuman ringan terbesar kedua di dunia, juga telah meningkatkan penetrasi di China. Perusahaan yang berbasis di New York, AS, telah membuka pabrik baru dan berupaya memperluas distribusi melalui kerjasama dengan Tingyi Cayman Island Holding Corp.
Persaingan di industri minuman di Tiongkok memang sangat ketat. Analis Jean Chan dari Sanford C. Bernstein & Co, menilai pertumbuhan dan profitabilitas sektor minuman ringan di China rendah.
Brooks mengatakan, penjualan Coca - Cola pada kuartal II 2013 sedikit berubah setelah naik 7% pada tahun sebelumnya. Namun, Brooks yakin, penjualan pada kuartal III 2013 telah membaik dan akan terus membaik pada beberapa kuartal ke depan.
Untuk itu, Coca - Cola berencana membuka dua fasilitas setiap tahun di China selama satu dekade ke depan. Dalam jangka dekat, Coca-Cola akan menginvestasikan US$ 40 juta dalam pabrik pencampuran yang baru di Shanghai dan akan membuka pabrik baru di Provinsi Guizhou dua tahun ke depan. Coca-Cola juga berencana menambah produk minuman khas China.