kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dalih Restrukturisasi, Expedia akan PHK 1.500 Pekerja


Rabu, 28 Februari 2024 / 17:34 WIB
Dalih Restrukturisasi, Expedia akan PHK 1.500 Pekerja
ILUSTRASI. Perusahaan Online Travel Agent (OLA) asal Amerika Serikat (AS), Expedia Group


Reporter: Aurelie Lucretie | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Perusahaan Online Travel Agent (OLA) asal Amerika Serikat (AS), Expedia Group menyatakan akan mengurangi sekitar 1.500 pekerja dengan total hampir 9% dari pekerja yang akan terdampak. 

Pertanyaan ini disampaikan langsung oleh CEO Expedia, Peter Kern dalam memo yang ia tujukan kepada seluruh karyawan.

Peter sendiri telah mengumumkan pengunduran diri pada 8 Februari 2024 yang lalu dan akan mundur pada bulan Mei mendatang. 

Baca Juga: Expedia Group Catatkan Laba Bersih US$ 276 Juta di Kuartal IV-2021

Dilansir dari GeekWire, perwakilan Expedia Group menyatakan bahwa pernyataan Kern tersebut benar adanya, keputusan ini ditetapkan dengan dalih restrukturisasi pasca pandemi dan sebagai bagian dari usaha Expedia untuk menyelaraskan biaya dengan rencana kedepan perusahaan. 

Perusahaan yang membawahi merek dagang Hotel.com, Vbro, Wotif, CheapTickets, dan Trivago ini juga berniat untuk mengalokasikan investasi di bidang-bidang stategis inti sehingga perlu adanya pengurangan tenaga kerja.

"Dengan banyaknya pencapaian dalam 12 bulan terkahir, dan banyaknya utang teknologi yang kami miliki, kini kami wajib lebih cermat peran, keterampilan, tim, dan lokasi,". Ujar Peter dalam memo, Senin (26/2). 

Berangkat dari alasan tersebut, Peter menyatakan Expedia akan melakukan peninjauan ulang secara operasional dan hal tersebut berdampak kepada 1.500 pekerja di seluruh dunia. Divisi produk dan teknologi aka menjadi yang paling terdampak. 

Peter memastikan bahwa Expedia akan memberikan pesangon dan melakukan konsultasi dengan karyawan di tingkat lokal sebelum menetapkan keputusan akhir. Ia juga berterima kasih atas dedikasi para 'Expedian' di ujung pernyataannya.

Baca Juga: Sekitar 800 Penerbangan Maskapai Amerika Kembali Dihentikan Karena Lonjakan Covid-19

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada perusahaan perjalanan online sendiri bukan hal yang baru terjadi. Di Indonesia, Pandemi Covid-19 sempat menuntut beberapa OLA seperti Traveloka untuk melakukan PHK tepatnya pada tahun 2020. 

Lalu disusul PegiPegi yang memutus kerja 61 karyawan dan akhirnya memilih gulung tikar di akhir tahun 2023, menambah daftar perusahaan rintisan yang resmi tutup. 

Berbeda dengan keduanya, perusahaan sebidang, tiket.com berusaha meminimalisir badai PHK dengan strategi mengurangi biaya operasi selama pandemi serta memusatkan perhatian pada layanan konsumen dari yang sebelumnya pada penjualan. 




TERBARU

[X]
×