kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Data dari AS ini menunjukkan COVID-19 bisa infeksi orang yang sudah divaksinasi penuh


Rabu, 25 Agustus 2021 / 12:29 WIB
Data dari AS ini menunjukkan COVID-19 bisa infeksi orang yang sudah divaksinasi penuh
ILUSTRASI. Orang-orang mengantre untuk tes COVID-19 di klinik back-to-school di South Gate, Los Angeles, California, AS, Kamis (12/8/2021). REUTERS/Lucy Nicholson.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - CHICAGO. Sekitar 25% infeksi COVID-19 terjadi pada penduduk Los Angeles County yang sudah divaksinasi penuh dari Mei hingga 25 Juli, periode yang mencakup dampak varian Delta yang sangat menular, pejabat AS melaporkan pada Selasa (24/8).

Data, yang diterbitkan dalam laporan mingguan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) tentang kematian dan penyakit, menunjukkan peningkatan apa yang disebut "terobosan" infeksi COVID-19 di antara individu yang sudah divaksinasi penuh.

Melansir Reuters, CDC mengandalkan data dari kohort, seperti penelitian Los Angeles County, untuk menentukan, apakah orang AS memerlukan dosis ketiga vaksin untuk meningkatkan perlindungan terhadap COVID-19. 

Ilmuwan Pemerintah AS pekan lalu menyusun strategi untuk dosis penguat alias booster vaksin COVID-19 yang dimulai pada 20 September, menunggu tinjauan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) serta CDC.

Data baru yang dirilis pada Selasa (24/8) melibatkan lebih dari 43.000 infeksi yang dilaporkan di antara penduduk Los Angeles County yang berusia 16 tahun ke atas. Hasilnya, sebanyak 10.895 infeksi atau 25,3% terjadi pada orang yang divaksinasi penuh.

Baca Juga: Solusi dari Kemenkes jika sertifikat vaksin belum muncul juga di pedulilindungi.id

Vaksin, bagaimanapun, melindungi individu dari kasus yang lebih parah. Menurut penelitian, 3,2% individu yang divaksinasi lengkap yang terinfeksi COVID-19 dirawat di rumahsakit, hanya 0,05% dirawat di unit perawatan intensif, dan 0,25% menggunkan ventilator. 

Sementara di antara yang tidak divaksinasi yang terinfeksi COVID-19, sebanyak 7,5% persen dirawat di rumahsakit, 1,5% dirawat di unit perawatan intensif, dan 0,5% membutuhkan bantuan pernapasan dengan ventilator mekanis.

Selain data LA County, CDC pada Selasa merilis pembaruan studi kohort HEROES di antara petugas kesehatan yang menunjukkan penurunan signifikan dalam efektivitas vaksin di antara pekerja garis depan yang divaksinasi di delapan negara bagian AS.

Kemanjuran vaksin selama periode penelitian ketika varian Delta mendominasi turun menjadi 66 persen dari sebelumnya 91 persen sebelum kedatangan varian baru virus corona itu, menurut laporan CDC.

Selanjutnya: Pesan penting dari AS dan Israel terkait penanganan kasus Covid-19



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×