kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Datangkan Oprah, pemerintah Australia rogoh kocek US$ 1,5 juta


Senin, 13 Desember 2010 / 08:30 WIB
Datangkan Oprah, pemerintah Australia rogoh kocek US$ 1,5 juta
ILUSTRASI. Menu Set Bento Boyben


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SYDNEY. Pemerintah Australia tak mau kehabisan akal untuk mendorong sektor pariwisata di negaranya. Teranyar, pemerintah Negeri Kanguru itu memboyong presenter ternama AS Oprah Winfrey. Nantinya, Oprah akan menggelar dua tayangan program terakhir rutinannya di Australia.

Pada 14 Desember nanti, Oprah akan merekam dua tayangan dalam kunjungannya selama delapan hari di Australia yang akan menampilkan fitur di tayangan yang ke 25 dan tayangan akhir "The Oprah Winfrey Show".

Langkah Australia ini memang merupakan bagian dari upaya mendongkrak sektor pariwisata di negaranya yang belakangan semakin terpuruk. Untuk meningkatkan sektor pariwisatanya, Australia harus merogoh dana senilai A$ 3 juta (US$ 3 juta). Belakangan, jumlah turis asing -khususnya dari AS- memang terus merosot seiring dengan penguatan dollar Australia. Sepanjang Oktober lalu, misalnya, jumlah wisatawan asing anjlok 16% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Nah, khusus untuk mendatangkan Oprah, Tourism Australia menggelontorkan dana sebesar A$ 1,5 juta. Sementara, negara bagian New South Wales ikut memberikan kontribusi senilai A$ 2 juta. Qantas Airways Ltd yang menerbangkan para penonton Oprah ke Australia.

Sejumlah pengamat menilai, langkah yang diambil pemerintah Australia sangat positif. Pasalnya, jumlah dana yang diperkirakan masuk ke dalam sistem finansial Australia akan naik 100 kali lipat dibanding pengeluarannya. Berdasarkan perkiraan Brand Finance Plc, perusahaan konsultasi merek perusahaan, pendapatan dari sektor pariwisata akan mencapai A$ 300 juta dalam tiga tahun ke depan.

"Warga AS sudah mengenal Australia dengan baik. Mereka berpikir Kanguru melompat-lompat di jalanan utama. Jadi saya rasa langkah ini akan mendongkrak pariwisata Australia," jelas Ross Sotiropoulos, warga Sydney.




TERBARU

[X]
×