kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DBS Group ambil alih Lakshmi Vilas Bank asal India senilai US$ 336 juta


Rabu, 18 November 2020 / 14:19 WIB
DBS Group ambil alih Lakshmi Vilas Bank asal India senilai US$ 336 juta
ILUSTRASI. FILE PHOTO - The logo of DBS is pictured outside an office in Singapore January 5, 2016. REUTERS/Edgar Su/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD PACKAGE - SEARCH BUSINESS WEEK AHEAD 13 FEB FOR ALL IMAGES


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. DBS Group Holdings Ltd. akan mengambil alih bank asal India, Lakshmi Vilas Bank Ltd. Kesepakatan akuisisi ini diatur oleh bank sentral India. Ini juga menjadi kali pertama pihak regulator India mencari investor bank asing untuk menyelamatkan perbankan lokal yang kesulitan.

Saham Lakshmi Vilas anjlok setelah Reserve Bank of India (RBI) mengatakan saham dan pencatatan surat utang Bank Laksmi akan dihapus dari daftar bursa saham. Regulator juga memerintahkan moratorium 30 hari sebagai bagian dari proposal untuk membendung penurunan deposan dan kenaikan kredit macet. 

Baca Juga: Meski digempur resesi, kinerja bank Singapura masih lebih baik dari perkiraan analis

Reserve Bank of India mengatakan, Selasa (17/11), unit DBS India yang berbasis di Singapura akan memompa modal segar senilai INR 25 miliar (US$ 336 juta). Jika di konversi ke rupiah, nilainya sekitar Rp 4,7 triliun dengan kurs  Rp14.100 per dollar AS. 

Langkah tersebut merupakan upaya terbaru otoritas India untuk menopang industri keuangan yang mengalami serangkaian guncangan sejak pecahnya krisis shadow banking atau perbankan bayangan pada tahun 2018. 

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mengandalkan bank-bank negara untuk membantu mengakhiri resesi yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dipicu oleh pandemi virus corona.

Baca Juga: Bank DBS Indonesia bantu Astra Sedaya Finance mempercepat transformasi digital

“Resolusi seperti ini akan sangat membantu dalam mengembalikan kepercayaan di sektor keuangan. RBI memastikan bahwa bank yang bermasalah berkomitmen melakukan merger dengan bank yang kuat dan bermodal besar,” kata Ajay Mahajan, CEO CARE Ratings. 

Manajemen  DBS dalam sebuah pernyataan mengatakan, usulan penggabungan akan memberikan stabilitas bagi deposan, pelanggan, dan karyawan Lakshmi Vilas setelah masa ketidakpastian ini. Akuisisi ini sesuai dengan ambisi lama CEO DBS Piyush Gupta untuk tumbuh di pasar negara berkembang yang besar. 

Namun, masih ada tantangan besar ke depan untuk membalikkan keadaan bank yang merugi. "Kami tidak terlalu optimis pada kemampuan pemain asing untuk bermain bagus di India, tetapi ini mungkin pendekatan yang bagus bagi DBS untuk mendorong agenda lebih keras. Merger ini dapat memfasilitasi dorongan yang lebih berarti bagi pelanggan ritel dan UKM," kata analis Sanford C. Bernstein, Kevin Kwek seperti dikutip Reuters, Rabu (18/11). 

Baca Juga: Etihad Airways menawarkan penerbangan langsung Dubai-Tel Aviv akhir bulan ini

Proses penggabungan dengan DBS India Ltd. akan selesai dalam 30 hari. Kesepakatan dengan DBS datang beberapa bulan setelah jatuhnya Yes Bank, bank gagal terbesar di India. 

Ini mendorong penyelamatan dari konsorsium yang dipimpin oleh pemberi pinjaman terbesar di negara itu, State Bank of India. Yes Bank kehilangan lebih dari US$ 6 miliar nilai pasar dari awal 2019 hingga bailout pada Maret.

Sistem perbankan India telah bergolak dalam beberapa tahun terakhir, termasuk runtuhnya Infrastructure Leasing & Financial Services Ltd. yang berpengaruh sistemik. Juga kebangkrutan paksa pemberi pinjaman hipotek Dewan Housing Finance Corp.

Keputusan RBI ini membuka jalan dan harapan bagi bank lain di Asia untuk mendapatkan pijakan di India. Pemberi pinjaman Jepang termasuk Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. telah menyatakan minatnya untuk berkembang di negara ini.




TERBARU

[X]
×