Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Pada Minggu (3/8) kemarin, majalah Jerman Der Spiegel melaporkan bahwa Israel dan setidaknya satu agen intelijen lainnya menyadap telepon Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada tahun lalu. Pada saat itu, Kerry tengah bernegosiasi dengan sejumlah pemimpin di Timur Tengah untuk membicarakan perdamaian.
Majalah itu mengutip sejumlah sumber dari beberapa lingkaran dalam intelijen. Sumber tersebut menyatakan, meski Kerry memiliki saluran yang aman di kediamannya di Georgetown, namun terkadang dia menggunakan jaringan telepon biasa yang dapat didengar oleh agen intelijen negara lain.
"Sejumlah percakapan yang disadap didengar setidaknya oleh dua badanĀ intelijen, termasuk Israel. Ada kemungkinan, Rusia dan China juga ikut mendengarkan," tulis majalah tersebut.
Der Spiegel juga mengatakan bahwa Israel mengetahui dengan jelas apa yang dibicarakan Kerry dengan pihak lawan bicaranya. Kerry, lanjut majalah itu, menyadari risiko tersebut. Namun, dia menginginkan hasil positif dan percakapan personal sangat penting baginya dibandingkan keamanan percakapannya.
Menurut Der Spiegel, Israel dan Kementerian Luar Negeri AS di Washington tak berkomentar atas laporan tersebut.